Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dukung Prabowo-Sandi, PKS Akui Lebih Percaya Quick Count dari Lembaga Survei

PKS berbeda dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam menyikapi hasil quick count atau hitung cepat perolehan suara dalam Pemilu 2019.

Editor: Rhendi Umar
kompas.com
Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto memberikan jumpa pers seputar hasil penghitungan sementara pemungutan suara Pemilu 2019 di Sekretariat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jakarta, Rabu (17/4/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbeda dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam menyikapi hasil quick count atau hitung cepat perolehan suara dalam Pemilu 2019.

PKS mengaku percaya terhadap hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei.

Prabowo sebelumnya menyebut hasil hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga berusaha menggiring opini bahwa pihaknya, Prabowo-Sandi kalah dari Jokowi-Ma'ruf Amin.

Namun, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku percaya dengan hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga. Hal itu disampaikan Mardani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

Awalnya Kompas.com bertanya mengenai hasil hitung cepat yang menunjukkan suara PKS naik dari 6 persen (Pemilu 2014) ke kisaran 8 persen berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga.

"Alhamdulilah, suara PKS naik, di beberapa lembaga survei bahkan mencapai 9 persen," jawab Mardani.

Mardani menyebut, kenaikan suara PKS ini berkat kerja keras kader.

Selain itu, ada juga faktor program STNK motor gratis dan SIM C seumur hidup yang ditawarkan PKS.

Ada juga faktor pengaruh gerakan alumni 212 hingga gerakan #2019GantiPresiden.

Kompas.com lalu bertanya lagi apakah artinya PKS percaya dengan hasil hitung cepat?

"Percaya," jawab Mardani.

Saat ditanya lagi mengenai langkah Prabowo yang sudah mengklaim kemenangan dan menolak hasil hitung cepat, Mardani enggan berkomentar.

Ia meminta pertanyaan itu langsung ditanyakan kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, atau kepada Prabowo langsung.

"Kalau itu nanti BPN saja yang jawab, ya. Atau langsung ke Pak Prabowo," kata Mardani.

"PKS sangat percaya quick count, survei, itu punya metodologi ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan," tambahnya.

Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang atas dari rivalnya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya.

Dengan sampel masuk 97 persen, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 54,52 persen.

Adapun Prabowo-Sandi 45,48 persen.

Kendati demikian, Prabowo Subianto sebelumnya mengklaim kemenangan berdasarkan exit poll, quick count, dan real count yang dilakukan internal timnya.

Hitungan riil internal menunjukkan dirinya bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno telah memperoleh suara sebesar 62 persen.

"Ini adalah hasil real count dalam posisi lebih dari 320.000 TPS," kata Prabowo disambut sorak sorai para pendukung, di depan rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Prabowo juga menyindir lembaga survei yang hitung cepatnya memenangkan Jokowi-Ma'ruf hanya bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini.

BERITA POPULER:

Baca: Olly Optimistis PDIP Borong 4 Kursi DPR RI dan 19 Kursi DPRD Sulut, Ini Nama-nama Bakal ke Senayan

Baca: Sandiaga Uno Kalah di Kandang Sendiri

Baca: Rocky Gerung: Kalian Udah Menang tapi Masih Caci-maki Gue. Ya Tetap Dungu

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Sikap dari Prabowo, PKS Percaya Hasil Quick Count atau Hitung Cepat

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved