Pilpres 2019
Tak Terima Jarinya Dilumuri Tinta, Pemilih Ini Ngamuk, Bawa Pisau dan Menyayat Petugas TPS
Seorang penjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS), Luki Setia Budi, menjadi korban atas perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan oleh YA (38).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat Indonesia sedang merayakan pesta demokrasi untuk menentukan presiden yang menjabat 5 tahun mendatang, namun hal tak menyenangkan justru terjadi pada saat proses pemungutan suara di Kota Blitar.
Seorang penjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS), Luki Setia Budi, menjadi korban atas perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan oleh YA (38), seorang pemilih di TPS 16, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur.
Kejadian tersebut bermula ketika YA telah menyalurkan hak suaranya di TPS tersebut.
Layaknya pemungutan suara pada umumnya, YA kemudian diminta oleh Luki, yang kebetulan bertugas sebagai penjaga tinta pemilu untuk mencelupkan jarinya ke tinta sebagai tanda telah memberikan hak suaranya.

Namun YA justru menolak untuk mencelupkan jarinya ke tinta.
Luki sempat memaksa pelaku untuk mencelupkan jarinya ke dalam tinta lantaran seperti itulah seharusnya tahap memilih yang benar.
Hingga kemudian terjadilah cekcok di antara keduanya dan YA pada akhirnya mau menyelupkan jarinya ke dalam tinta.
Setelah percekcokan yang terjadi di antara keduanya, YA kemudian memutuskan untuk kembali ke kediamannya.
Ternyata masalah tak berhenti sampai di situ.
Tak lama setelah YA kembali ke kediamannya, ternyata pelaku kembali lagi ke lokasi pemungutan suara tersebut sembari membawa-bawa pisau.
Ketika sampai di TPS, YA langsung saja menghampiri posisi Luki berada dan tanpa basa-basi menyayat bagian leher Luki.
Warga yang berada di lokasi kejadian kemudian langsung melerai keduanya.
Dari aksi YA itu, diketahui korban akhirnya dapat selamat dan mendapatkan luka sayatan pada bagian dagunya.
Keterangan terkait kejadian tersebut diungkapkan oleh Kasi Pemerintahan Keamanan dan Trantibun Kelurahan Sukorejo, Irwan Purwanto saat ditemui di TPS.
"Iya, sempat ada laporan terjadi keributan di TPS 16. Kami dan polisi langsung ke lokasi," sebut Irwan.
"Korban mengalami luka di bagian dagu, tadi korban sudah divisum," ungkapnya menjelaskan.
Setelah melakukan aksinya, pelaku diketahui langsung melarikan diri.
"Pelaku masih dicari sama polisi, setelah keributan itu dia langsung pergi," jelasnya.
Kapolsek Sukorejo, Kompol Agus Fauzi juga mengkonfirmasi adanya tindak kekerasan yang dilakukan pada saat proses pemungutan suara tersebut.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki keberadaan pelaku yang melarikan diri.
"Benar, sempat ada laporan keributan di TPS 16 Kelurahan Sukorejo. Kami masih menyelidikinya," jelas Agus.
Korban dan Pelaku Teman Sejak Kecil
Diketahui, korban dan pelaku ternyata sudah berteman cukup lama.
Keduanya diketahui merupakan teman sejak masa kanak-kanak
Dari keterangan sejumlah warga, korban dan pelaku diduga memang sudah memiliki masalah sebelum hari pemungutan suara.
"Mungkin keduanya sudah ada masalah sebelumnya. Lalu ketemu di TPS itu, akhirnya terjadi keributan," terang Irwan.
Baca: Ketemu Teman Masa Kecil di TPS, Ayu Ting Ting Dikerumuni Emak-emak