Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPU: Kalau Ada Quick Count dan Exit Poll, Jadikan Itu Sebuah Referensi

Arief Budiman, meminta semua pihak untuk menjadikan pedoman hasil penghitungan suara yang diselenggarakan pihaknya

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.com/ MOH NADLIR
Logo Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI digedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, meminta semua pihak untuk menjadikan pedoman hasil penghitungan suara yang diselenggarakan pihaknya.

Sedangkan, untuk lembaga-lembaga survei yang melakukan hasil hitung cepat, kata dia, hanya jadikan sebagai sebuah referensi.

"Kalau ada quick count ada yang bikin exit poll, jadikan itu sebuah referensi. Jadikan itu sebagai sebuah informasi," kata Arief Budiman, kepada wartawan, Rabu (17/4/2019).

Pihaknya akan menetapkan hasil Pemilu 2019 secara nasional paling lama 35 hari pasca pemungutan suara, Rabu, 17 April 2019.

Dengan demikian, hasil resmi pemilu 2019 baru bisa diketahui paling lama pada 22 Mei 2019.

Nantinya, apabila sudah ada hasil resmi dari KPU, dia meminta semua pihak agar mematuhi.

"Apapun hasil yang ditetapkan tentu KPU mengajak kita semua untuk bisa percaya terhadap hasil yang ditetapkan. Hasil resminya kapan berapa hasil resminya, ya nanti menunggu ketika KPU menetapkan hasilnya," kata dia.

Namun, apabila terdapat keberatan terhadap hasil pemilu, kata dia, dapat mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

"Andaikan memang ada bukti yang cukup hasil itu tidak sesuai dengan yang anda lihat, anda yakini, ruang untuk mengajukan sengketa itu sudah disediakan juga. Sengketa hasil itu bisa diselesaikan di MK," katanya.

Habibie Ajak kembali bergandengan tangan

Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali bergandengan tangan dalam memajukan pembangunan pada berbagai sektor.

Hal itu karena saat ini persaingan politik dalam Pemilu serentak 2019 akan segera berakhir.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat ditemui usai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10, Kompleks Patra Jasa Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

"(Persaingan) kita juga sudah selesai, kita bergandengan tangan mensukseskan pembangunan," ujar Habibie.

Alumni The Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen) Jerman itu menegaskan siapapun pasangan calon (paslon) yang terpilih dalam Pemilu 2019 harus bisa terbuka dan menjalankan tugas secara baik.

Masyarakat juga harus bisa mendukung pemerintah dalam mewujudkan pembangunan negara dalam berbagai sektor.

"Dan kita menyusun bersama bagaimana pembangunan itu, dan harus transparan, harus kerja baik," kata Habibie.

Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie telah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu serentak 2019, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 kawasan Patra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie telah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu serentak 2019, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 kawasan Patra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). (Tribunnews.com/ Fitri Wulandari)

Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa eyang Habibie itu mengucapkan 'selamat' kepada seluruh rakyat Indonesia yang sudah menyambut pesta demokrasi secara antusias.

Khususnya generasi milenial yang ia anggap kelak bisa menjadi ujung tombak dalam memajukan negara ini.

"Jadi selamat bangsa Indonesia, rakyat, khususnya yang muda-muda, anda adalah harapan bangsa dan adalah masa depan Indonesia," tegas Habibie.

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPU: Quick Count Hanya Sebagai Referensi, Tunggu Hasil Resmi Penghitungan Suara

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved