Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2019

Ketua DPD Gerindra Akui Beri 80 Amplop Berisi Uang Rp 500 Ribu: Terus yang Jadi Salah Apa?

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengakui 80 amplop berisi uang Rp 500 ribu berasal dari anak buahnya dan kemudian diamankan

Editor: Indry Panigoro
TribunTravel.com
Uang Kertas (Tribunnews.com) 

 TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengakui 80 amplop berisi uang Rp 500 ribu berasal dari anak buahnya dan kemudian diamankan dalam sebuah penangkapan benar berasal dari dirinya.

Penangkapan Carles Lubis itu dilakukan terhadap koordinator saksi tingkat RW yang menjadi bagian dari tim suksesnya atas dugaan politik uang.

Namun M Tafik beralasan kalau dirinya tidak melanggar undang-undang.

Saat penangkapan terjadi, Taufik mengakui dirinya sedang memberikan arahan kepada para koordinator saksi di dalam kantornya.

Politisi Gerindra itu pun heran Carles ditangkap atas dugaan politik uang.

Karena, uang yang turut diamankan tersebut merupakan uang untuk para saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Baca: Ketua DPD Gerindra Sulut Mencoblos di TPS 02 Winangun Dua

Baca: Caleg dari Partai Gerindra dan Timses Ditangkap Sebelum Beri Serangan Fajar

Baca: Gerindra Anggap Survei Menangkan PDIP Strategi Pemompa Semangat, Melki : Sulit Dapat 4 Kursi

"Terus yang jadi salah apa? Kita memberikan tim kita salah apa?" Kata M Taufik di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Saat mendengar kabar Carles dibawa ke kantor polisi, M Taufik tetap melanjutkan penjelasan kepada para koordinator saksi.

Namun, ia mengatakan sudah ada tim hukum yang diminta guna mendampingi Carles Lubis.

"Ada teman ke kantor polisi dampingi. Saya sudah, kami berikan bantuan hukum," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Charles Lubis yang diduga melakukan politik uang.

Charles ditangkap di depan rumah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politikus Partai Gerindra, Muhammad Taufik disertai dengan barang bukti 80 amplop berisi uang.

Taufik menyebut, bahwa penangkapan terhadap salah satu anak buahnya itu penuh kejanggalan.

Salah satu kejanggalannya adalah bahwa penangkapan tersebut dilakukan oleh pihak kepolisian setempat, bukan oleh Bawaslu Jakut.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan puluhan amplop itu diperoleh dari pria yang diamankan, usai adanya laporan masyarakat terkait aktivitas Pemilu 2019 pada masa tenang.

“Sebenarnya ini masih Bawaslu, tapi kebetulan kami juga ada di situ. Kami hitung di sana, jumlahnya 80 amplop,” kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (16/4/2019).

Budhi menambahkan setelah mendapati adanya puluhan amplop berisi uang, pihaknya langsung mengecek jumlah nominal uang di dalamnya.

Petugas mendapati puluhan amplop tersebut berisi uang tunai Rp 500 ribu.

“Masing-masing amplop isinya Rp 500 ribu. Kami belum buka semua, karena baru penangkapan awal. Itu kita sama-sama menghitung terus saya hanya melihat dan saya lihat itu adalah lembar merah (pecahan Rp 100 ribu),” jelasnya.

Komisioner Bawaslu DKI Jakarta, Puadi menambahkan pihaknya masih akan menyelidiki tujuan puluhan amplop tersebut.

Sejauh ini amplop berisi uang itu diduga akan diberikan sebagai upah kepada saksi saat Pemilu besok.

“Ya informasinya untuk saksi parpol ya, makanya nanti kita setelah diregistrasi, setelah diplenokan, dilakukan proses penyelidikan klarifikasi, apakah benar barang bukti ini adalah untuk saksi parpol,” kata Puadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul M Taufik Pertanyakan Penangkapan Carles: Yang Salah Apa?

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Akui Beri 80 Amplop Berisi Uang Rp 500 Ribu, M Taufiq: Terus yang Jadi Salah Apa?,

Tonton:

Follow Instagram Tribun Manado:

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved