Dana Masuk ke Pilpres?: Pemilik Rp 90 Miliar Uang Asing Tempati Ruko Kosong
Jajaran Polda Metro Jaya menangkap enam kurir yang penyelundup berbagai mata uang asing senilai Rp 90 miliar. Uang tersebut dibawa
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Uang itu terdiri dari beberapa jenis mata uang asing. Di antaranya 10 juta Yen Jepang, 90 juta Won Korea, 45 ribu Riyal Arab Saudi, 100 ribu dolar Selandia Baru, dan 3.677.000 dolar Singapura. Uang asing ini disebutkan milik PT Solusi Mega Artha.
Aliran Dana Asing Masuk ke Paslon Pilpres?
Dugaan terkait adanya aliran dana asing pada Pilpres 2019. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun diharapkan bisa menelusuri kebenaran isu tersebut. Terlebih, aliran dana tersebut disebut-sebut diterima oleh salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Dalam acara diskusi publik bertajuk 'Mendeteksi Dana Kampanye 2019', Pengamat Anggaran dan Politik Uchok Sky Khadafi meminta pihak terkait untuk segera melakukan penelusuran terhadap isu itu. Baik itu pasangan calon (paslon) 01 yakni Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin maupun paslon 02, Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno.
"Kita minta (agar pihak pengawas Pemilu dan aliran dana) tegas kepada penerima dana asing, kepada paslon siapa pun, baik 01 maupun 02," ujar Uchok, di Upnormal, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Pada kesempatan yang sama, Komunitas Pemerhati Indonesia (KOPI) menyampaikan hasil investigasi yang mereka lakukan terkait dugaan adanya aliran dana asing yang ditujukan kepada cawapres.
Tim investigas KOPI Dwi Putri menyebut aliran dana dari sejumlah perusahaan asing yang diduga masuk ke salah satu calon cawapres sebesar 18.557.147 dolar AS atau jika dirupiahkan mencapai angka lebih dari Rp 276,2 miliar. "Total dugaan aliran dana asing yang masuk ke rekening ... setara USD 18.557.147," kata Dwi.
Dana tersebut menurutnya dikirimkan melalui sejumlah rekening yang akhirnya diduga sebagai dana kampanye. Sejumlah perusahaan asing yang diduga mengirimkan dana tersebut adalah Uno Capital Holding, Ace Power Investment Limited dan Reksadana Schroder Bound Found. (Tribun Network/cen/gle/fit)