Pilpres 2019
UPDATE! Hasil Survei Terakhir Elektabilitas Capres dan Cawapres di Pilpres 2019, Siapa yang Unggul?
Pemilu 17 April 2019 tinggal 4 hari lagi. Sejumlah lembaga survei terus merilis elektabilitas pasangan capres-cawapres.
Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, hasil yang mereka dapatkan bahwa Jokowi-Amin masih unggul itu tercermin dari pertanyaan survei yang dilakukan secara door to door.
"Kami menanyakan Bapak/Ibu jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih?" kata Danis dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
"Hasilnya menunjukan pasangan Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen. Prabowo Sandi 32,5 persen. Sedangkan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab," tambahnya.
Danis lalu menjabarkan jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei. Hasilnya masih menunjukan bahwa Paslon 01 masih unggul dari Paslon 02.
"Jika ini tidak dihitung tanpa pilih yang tidak tahu atau tidak menjawab kita hilangkan lalu kita kadikan itu 100 persen maka Prabowo-Sandi 37,2 persen sedangkan Jokowi-Maruf 62,8 persen," ungkap Danis.
Selain itu, ia juga menyebut, dalam survei juga menanyakan alasan kenapa Bapak/Ibu memilih calon presiden dan calon wakil presiden?
"Sebagian besar mengatakan capres/cawapres memiliki kinerja yg baik, sesuai dengan keyakinan, merakyat, kharismatik dan lain-lain," tambahnya.
Diketahui, survei yang dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 terhadap 1.200 responden.
Margine of error kurang lebih 2,83 persen. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Puskaptis: Prabowo unggul
Lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2019.
Puskaptis memaparkan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul tipis yakni 47,59 persen sementara dari Jokowi - Maaruf Amin 45,37 persen.
Ia mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang unggul dari Jokowi-Maaruf, diungkap publik dengan berbagai alasan diantaranya menginginkan perubahan dan presiden baru.
"Sosok keduanya dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa.
Meski demikian, dari hasil survei yang sama menunjukan bahwa 50 persen masyarakat puas terhadap citra kepemimpinan Jokowi.
"Perbedaan tingkat elektabilitas yang ketat ini dapat disimpulkan kedua pasangan punya peluang yang sama dalam memenangkan pertarungan. Namun dengan dengan keunggulan 2,14 persen, Prabowo-Sandiaga, berpeluang besar menangkan pertarungan di 17 April 2019," ucap Husin.
Survei dilakukan pada 26 Maret - 2 April 2019, yang diklaim dilakukan secara proporsional di 34 provinsi, dengan jumlah responden sebanyak 2.100 berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat masih menjadi andalan lumbung suara pada Pemilu dan Pilpres 2019.
Pengamat Politik Universeitas Parahyangan, Asep Warlan menjelaskan, Jabar menjadi provinsi dengan jumlah DPT terbanyak, yakni sekitar 33 juta pemilih.
Sehingga Jawa Barat menjadi medan pertempuran sengit bagi pasangan capres-cawapres 01 dan paslon capres-cawapres 02, selain Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
Capres 01 Joko Widodo terlihat berusaha keras mengalahkan perolehan suara Capres 02 yang diprediksi masih unggul di Jawa Barat.
Pada Pilpres 2014, Jawa Barat dimenangi Prabowo Subianto dengan suara mencapai 61 persen.
"Mereka (Capres dan Cawapres 02) akan mempertahankan suara perolehan pada 2014 lalu, mereka akan berjuang paling tidak menambahkan itu," ujar Asep Warlan.
Menurutnya, persaingan kedua Capres sangatlah menarik di Jawa Barat.
Joko Widodo sangat intens mengunjungi Jawa Barat saat masa kampanye.
"Prabowo bertahan sedangkan Jokowi merebut, siapa yang paling unggul dari bertahan atau merebut? itu tergantung dari strateginya, visi misinya," ujar Asep Warlan.
Asep Warlan membenarkan sejumlah hasil suvei yang menyebut milenial di Jawa Barat lebih mendukung Capres 02.
Kesuksesan Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat, bisa dilihat saat kampanye di Jawa Barat, yang terlihat massa begitu banyak
"Mereka melihat dari sisi suksesnya penggalangan suara pada Pilpres 2014, jadi itu sebuah modal dasar bagi mereka. Itu yang membuat Jabar diprediksi masih unggul suara apres 02," ujar Asep Warlan.
Bebeda dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masih dikuasai oleh Capres 01.
Namun Asep Warlan memprediksi, sekitar 20 hingga 30% masih ada masyarakat yang bimbang untuk memutuskan siapa calonnya.
Terutama kaum milenial, hingga warga perkotaan seperti di Bekasi, Bogor, Depok, dan Bandung.
Kalau keraguan itu bisa diperjuangkan oleh masing-masing calon, maka capres-cawapres bisa memperoleh kemenangan yang cukup tinggi di Jawa Barat.
Asep Warlan menyebut, masih besarnya keraguan masyarakat tersebut dimaksimalkan oleh
Diakhir masa kampanyenya, Jokowi lebih intens mengunjungi wilayah Jawa Barat.
Seperti kampanye yang digelar mendadak ke Sukabumi, serta wilayah Depok, pada Kamis (11/4/2019).
Untuk wilayah di Jawa Barat, melihat peta 2014 lalu, kubu Joko Widodo menguasai wilayah Jawa Barat bagian utara, seperti Karawang, Subang, Purwakarta, Cirebon, dan Majalengka.
Sedangkan kubu Prabowo Subianto lebih banyak di wilayah Jawa Barat bagian tengah, bagian barat, dan selatan, seperti Bandung dan Cimahi.
Tautan: http://jabar.tribunnews.com/2019/04/13/jokowi-vs-prabowo-di-13-survei-terakhir?page=all