Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Jelang Pemilu, DPT Luar Negeri 985.216 WNI di Malaysia Dihebohkan dengan Surat Suara Tercoblos

Dari 2.058.191 pemilih di luar negeri, terbanyak berada di Malaysia. Ada 985.216 WNI di Malaysia yang masuk DPT dalam Pemilu 2019 ini.

Editor: Frandi Piring
twitter.com
Surat Suara yang ditemukan sudah tercoblos di Malaysia - Caleg Parpol dan Paslon 01 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dari 2.058.191 pemilih di luar negeri, terbanyak berada di Malaysia. Ada 985.216 WNI di Malaysia yang masuk DPT dalam Pemilu 2019 ini.

Terbanyak kedua di China, 465.032 orang. Pencoblosan di Malaysia dilaksanakan, Kamis (11/4/2019).

Sayang, saat prosesi pencoblosan dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) resmi, ditemukan surat suara tercoblos di luar bilik suara yang sah.

Penemuan surat suara tercoblos itu beredar via video di media sosial.

Beredar sejumlah video penggerebekan yang menunjukkan ratusan kantong berwarna hitam berisi surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos.
Beredar sejumlah video penggerebekan yang menunjukkan ratusan kantong berwarna hitam berisi surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos. (Tribunnews/Istimewa)

Baca: Kronologi Lengkap Penemuan Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Dua Lokasi Berbeda

Dua orang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun berangkat ke Malaysia, Kamis (11/4/2019) malam untuk mengecek temuan surat suara tercoblos itu.

"Melalui rapat pleno menugaskan Pak Hasyim Asy'ari dan Pak Ilham untuk datang ke Malaysia secara langsung, malam ini," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Kamis (11/4).

Menurut Wahyu, KPU telah banyak mendapat informasi terkait kabar surat suara tercoblos di Malaysia.

Untuk memastikan kebenarannya, KPU perlu mengecek secara langsung.

"Besok (Jumat ini) Insya Allah bisa langsung diinformasikan. Malam ini (Komisioner KPU) sampai Malaysia, (Jumat) pagi bisa dapatkan informasi-informasi dari beliau berdua," jelas Wahyu.

KPU ingin mendapatkan informasi lebih dahulu. KPU akan mengklarifikasi sehingga mendapat informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan itulah yang menjadi dasar bagi KPU untuk mengambil langkah berikutnya.

Informasi yang beredar, surat suara untuk pasangan calon presiden Jokowi - Ma'ruf Amin, dan caleg antara lain atas nama Davin Kirana, anak Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana.

Narasi video yang beredar melalui aplikasi Whatsapp dan media sosial, memperlihatkan 57 kantong plastik warna hitam berisi surat suara Pemilu 2019 sudah tercoblos, tertumpuk dalam ruangan rumah toko (ruko) di kawasan Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia.

Menurut video, surat suara tercoblos itu untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, dan surat suara DPR RI tercoblos untuk caleg Partai Nasdem nomor urut 3 atas nama Ahmad.

Kemudian ada lagi video lainnya menunjukkan, surat suara sudah dicoblos untuk paslon yang sama yakni Jokowi-Ma'ruf.

Pada surat suara calon anggota legislatif DPR RI, telah tercoblos caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II dari Partai Nasdem nomor urut 3 bernama Achmad dan nomor urut 2 Davin Kirana.

Davin adalah putra Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana.

Apakah penemuan surat suara tercoblos itu benar terjadi atau berita bohong alias hoaks?Dalam video itu, ditemukan surat suara dalam puluhan kantong plastik di sebuah ruko.

"Kita sudah melakukan penggerebekan di Bandar Baru Bangi di Universiti tempatnya. Barang-barang sudah dicoblos.

Di Malaysia selangor, Sudah dicoblos 01, Partai Nasdem nomor 5, calegnya nomor urut 3 namanya Ahmad.

Kami harap KPU Indonesia membatalkan semua urusan tentang DPL Malaysia dari hari ini sampai tanggal 14. Kalau tidak kami akan duduki KBRI," demikian potongan narasi videonya.

Narasi lainnya menyebut, "Kronologi gimana? Kita ngintip, kita tahu pergerakan beberapa hari keluar masuk ada komplain dari masyarakat. Ada sekitar 57 kantong hitam.

Di kedai kosong di Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia."
Komisioner Komisi Pemiliahn Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan, KPU tengah mengonfirmasi kejadian yang terekam dalam video tersebut ke Pokja Panitia

Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Ketua Bawaslu RI Abhan menjelaskan pihaknya saat ini sedang mengumpulkan berbagai dokumen, alat dan data pengawasan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Malaysia.

Usai terkumpul seluruhnya, Bawaslu akan membahasnya dalam rapat pleno. Setelah itu, mereka akan berkirim surat ke KPU RI menyampaikan rekomendasi tersebut.

"Kita lihat dulu fakta-faktanya siapa yang melakukan dan apa modusnya, tapi tindakan kami saat ini kami sedang mengumpulkan data dokumen bukti-bukti hasil pengawasan sistem kami di Malaysia," kata Abhan usai rapat koordinasi dengan komisoner KPK di kantor KPK RI, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).

WNI di Belanda dijadwalkan mencoblos, Sabtu (13/4/2019). "Doakan kami semoga proses pencoblosan di Belanda berjalan aman. Semoga kasus seperti di Malaysia tidak terjadi di sini," kata Ketua TPS di Den Haag, Andi Ahmad Yani. 

Baca: Kubu Jokowi dan Prabowo Protes Surat Suara Tercoblos di Malaysia

Berikut kronolgis penghentian pencoblosan di Malaysia

- Versi Panwaslu Kuala Lumpur

Pukul 12.48 wita

Ketua Panwaslu RI di Kuala Lumpur Yaza Azzahara Ulyana menerima aduan dari seorang relawan sekber satgas BPN PADI Malaysia (Prabowo-Sandi), Parlaungan, melalui pesan WhatsApp bahwa ada dugaan penyeludupan surat suara yang dilakukan oleh oknum tertentu.

Yaza bersama anggota Panwaslu KL a/n Rizki Israeni Nur gegas ke lokasi.

Pukul 13.00 wita

Yaza dan Rizki tiba di lokasi yang beralamat di Taman Universiti Sungai Tangkas Bangi 43000 Kajang, Selangor, Malaysia.

Tempat tersebut merupakan sebuah lot toko yang sudah dipenuhi dengan surat suara yang berada di dalam bag diplomatik sebanyak kurang lebih 20 buah, 10 kantong plastik hitam dan kurang lebih 5 karung goni berwarna putih dengan tulisan Pos Malaysia.

Diperkirakan jumlah susu yang berada di lokasi pertama sejumlah 10-20 ribu buah dan jumlah yang kurang lebih sama juga berada di lokasi kedua.

Berdasarkan sampel yang di buka di lokasi, semua surat suara telah dicoblos pada paslon 01. Untuk surat suara legislatif sudah di coblos partai Nasdem dengan caleg Nasdem DPR RI nomor urut 3.

Pukul 13.30 wita

Enam personel Polis Diraja Malaysia perwakilan Sungai Tangkas datang ke lokasi berkenaan dan meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di lokasi tersebut.

Berdasarkan keterangan kepolisian, pihaknya merekomendasikan untuk pihak Kedutaan Besar RI di Malasyia mengambil semua surat suara di lokasi penyimpanan tersebut.

Pukul 14.20 wita

Pihak polisi memasang garis polisi di kawasan tersebut.

Pukul 14.30 wita

Panwaslu RI perwakilan Kuala Lumpur menerima informasi tambahan dari Anggota Satgas BPN PADI telah di temukan lokasi lain lagi yang menjadi gudang

penyimpanan surat suara Pos. Lokasi tersebut berada di sebuah rumah di kawasan Bandar Baru Bangi, Selangor (15 menit dari lokasi pertama).

Panwaslu Kuala Lumpur belum pergi ke lokasi berkenaan karena langsung menuju ke kantor polisi sekitar.

Pukul 15.00 wita

Panwaslu RI perwakilan Kuala Lumpur pergi ke Balai Polis Sungai Tangkas untuk membuat laporan kepolisian terkait adanya dugaan pelanggaran pemilu tersebut.

Saat ini laporan sudah diterima oleh pihak kepolisian Sungai Tangkas dan sedang dalam tahap pemeriksaan.

Pukul 17.00 wita

Panwaslu perwakilan Kuala Lumpur tiba di lokasi kedua dan langsung menuju ke lokasi penyimpanan susu, kali ini ditemukan sejumlah 158 karung dengan bobot susu sebanyak 216-230 per karungnya.

Kali ini surat suara yang di coblos yaitu capres 01 dengan Caleg DKI Dapil 2 Nasdem No. 2. Terdapat juga beberapa lembar susu tercoblos caleg Demokrat nomor urut 3.

Jumlah keseluruhan surat suara di dua lokasi berjumlah 40-50 ribu surat suara. (*)

Baca: Laporan Surat Suara Tercoblos Hebohkan Publik, BPN: Yakin KPU Ambil Langkah Terbaik

Tautan: http://makassar.tribunnews.com/2019/04/12/dpt-wni-malaysia-985216-terbanyak-di-luar-negeri-disusul-china?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved