Pilpres 2019
Terbahak-bahak, Inilah Komentar Gatot Nurmantyo soal Capres Haus Kekuasaan, Singkat Berkelas
Mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo memberikan sindiran soal calon presiden yang haus kekuasaan.
Mendengar pernyataan dari Gatot, Tysa pun ikut tertawa.
Baca: Debat ke 5 Capres, Pengamat Sebut Jokowi Perlu Perkuat Sektor Ekonomi
Lihat videonya:
Gatot Nurmantyo Angkat Suara Pilihan Politik
Jendral (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo memberikan tanggapan soal pilihan politik dirinya.
Hal ini ia ungkapkan ketika menjadi narasumber di acara YouTube Pandji Pragiwaksono, Senin (11/3/2019).
Gatot bahkan mengatakan bahwa Pandji adalah orang yang sombong karena bertanya soal politik pada dirinya.
Mulanya, Pandji menanyakan soal polemik pemasangan foto Gatot di baliho capres dan ditolak olehnya.
Dengan penolakan tersebut, banyak yang menganggap saat ini Gatot berada netral di Pilpres.
"Posisinya ada di tengah nih, memang itu yang sengaja bapak pilih?," tanya Pandji.
Gatot lalu menjawab soal gambarnya yang dicatut oleh kubu tertentu itu karena foto yang dipasang merupakan foto dirinya yang memakai seragam ketika di TNI.
"Jadi tentang gambar saya, itu adalah kalau tidak salah tiga minggu sebelumnya, ada seorang purnawirawan kandidat DPR dia masang baliho dengan pakaian dinas, padahal sudah purnawirawan, diturunkan, tidak etis," jawab Gatot.
"Gambar saya di Solo itu pakai pakaian dinas juga, daripada orang lain yang turunin mending saya yang turunin. Kalau orang lain turunin kan betapa malunya," tambahnya.
Lalu, terkait posisinya di tengah, Gatot mengatakan bahwa dia bingung di antara dua pilihannya yakni capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo.
Keduanya dianggap Gatot sebagai orang yang berpengaruh dalam hidupnya.
"Kenapa saya di tengah-tengah mungkin Pandji juga sama juga, saya dilantik sebagai Panglima TNI oleh Pak Jokowi," kata Pandji.
"Yang kedua sebelah sini Pak Prabowo adalah sosok militer pilihan saya. Sejak saya Letkol saya sudah melihat, Beliau satu seorang yang kalau memimpin suatu institusi pasti institusinya dibangun, sumber dayanya dibangun."