Pilpres 2019
Pilpres 2019 - Hasto Kristiyanto Sebut Natural Sesuai Dukungan Rakyat, Bukan Ciptakan Sandiwara
Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa rakyat takkan bisa tertipu oleh berbagai sandiwara palsu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyindir berbagai klaim kemenangan kubu Prabowo-Sandi yang dilakukan beberapa hari jelang pencoblosan 17 April 2019.
Hasto mengatakan bahwa rakyat takkan bisa tertipu oleh berbagai sandiwara palsu.
Pihaknya memperhatikan memang belakangan kubu Prabowo-Sandi berusaha mempengaruhi publik lewat publikasi hasil survei yang seakan-akan selisih elektabilitas dengan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah menipis.
"Ini menunjukkan bahwa ada yang masih percaya pada teori bandwagon, efek ikutan sehingga mereka menampilkan survei di luar realitas. Padahal sebenarnya kekuatan pada hari-hari terakhir ini ditentukan oleh teritorial," kata Hasto di sela safari serta konsolidasi di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/4/2019).
Baca: Tak Diberi Izin Kampanye di Semarang, Kubu Paslon 02 Mengeluh, KPU: Dilaporkan Saja ke Bawaslu
Hasto menyebut, pihaknya, membangun dukungan bagi pemimpin tidak bisa dilakukan dengan memanipulasi survei. Tapi harus dengan bekerja di tengah rakyat.
"Kami percaya bahwa kekuatan salaman Jokowi, kekuatan senyuman Jokowi, kerja dari Pak Jokowi memenangkan hati rakyat. Sehingga itu yang menjadi kekuatan besar untuk memenangkan," ungkap Hasto.
"Jadi boleh saja Gerindra mengklaim surveinya. Itu hak dari setiap partai. Tapi kekuatan sebenarnya berada di tengah rakyat," tambahnya.
Untuk itu, Sekjen PDI Perjuangan ini mengatakan tak terpengaruh dengan gaya manipulasi psikologis model survei-survei itu.
Justru parpol dan relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf semakin semangat dalam putaran kampanye terakhir untuk berada di tengah rakyat, sebagaimana jati diri kepemimpinan yang ditunjukan Jokowi.
Baca: Inilah Keluhan Prabowo saat Tak Diberi Izin Kampanye di Semarang, Katanya Enggak Boleh
Lebih jauh, Hasto mengatakan publik sudah terbiasa dengan tontotan manipulasi oleh kubu Prabowo-Sandi.
Ada perempuan yang dimanipulasi seolah-olah minta dikawini sebagai istri kedua Sandiaga. Ada perempuan yang dimanipulasi seolah-olah menangis memberi dukungan.
"Artinya ada drama, sandiwara yang diciptakan untuk mendapat dukungan. Beda dengan Pak Jokowi yang tak pernah melakukan manipulasi, semuanya natural sesuai dengan dukungan rakyat itu," ujar Hasto.
Hal itupun bisa dilihat dari kekuatan rakyat ketika bertemu pemimpinnya.
Ia mencontohkan bagimana Kampanye Prabowo-Sandi banyak yang kosong peserta. Beda dengan kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin yang selalu dihadiri oleh masyarakat.
Semuanya bergerak dengan hati untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf yang selalu muncul dengan kemurnian.
"Sehingga gerakan riil dari rakyat dengan kekuatan hati ini lah yang jadi benteng kemenangan dan jalan kemenangan Pak Jokowi," tandasnya.
Baca: Relawan Prabowo vs Jokowi saat Kampanye di Solo, Pesona Putra Daerah, Ini Potret Pendukungnya
Tautan: http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/04/10/tkn-jokowi-rakyat-pilih-yang-tulus-bukan-suka-sandiwara?page=all.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/hasto-kristiyanto01.jpg)