Caleg Nasdem Roosje Kalangi Ingin Pendidikan Berkarakter
Mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter menjadi misi Roosje Kalangi, calon legislatif DPRD Sulawesi Utara daerah pemilihan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter menjadi misi Roosje Kalangi, calon legislatif DPRD Sulawesi Utara daerah pemilihan Minahasa-Tomohon.
Baru-baru ini beredar video viral anak sekolah dasar di Sulut menampar temannya, beberapa waktu lalu di Minsel juga beredar video siswi saling berkelahi karena rebutan pacar, lalu di Minahasa juga beredar video siswa SMA mengeroyok temannya.
Menurut Roosje, inilah yang terjadi jika di sekolah hanya mewujudkan pendidikan yang berkualitas, namun menyampingkan pembentukan karakter anak yang baik, hal inilah yang menjadi salah satu perhatian Mantan Direktur Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Utara dan Mantan Pembantu Rektor II Bidang Adminstrasi dan Keuangan IPDN Jatinangor, ini jika terpilih.
Berikut petikan wawancara khusus tribunmanado.co.id dengan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia ini.
Tribun: Video anak SD menampar temannya jadi viral, terus pernah juga Video siswa SMA di Minsel dan Minahasa berkelahi?
Ini terjadi karena program pendidikan hanya mengejar kualitas, tapi tidak berkarakter. Mewujudkan pelayanan pendidikan berkualitas dan berkarakter inilah salah satu misi saya jika terpilih jadi anggota DPRD Sulut.
Tribun: Seperti apa untuk mewujukan pendidikan berkualitas dan berkarakter?
Mewujudkan pendidikan berkualitas dan berkarakter dimulai dari lingkungan keluarga. Sejak dari anak-anak sudah harus ditanamkan karakter yang baik, kasih terhadap sesama. Kemudian di sekolah dari TK, SD, hingga perguruan tinggi, pendidikan karakter yang baik tetap menjadi diutamakan.
Karena perubahan sikap dan perilaku yang baik ini menjadi revolusi mental, program Presiden Jokowi.
Tribun: Delapan hari lagi pemilihan umum, apa imabaun ibu kepada penyelenggara, pengawas dan pemilih?
Pemilu ini harus menjadi pembelajaran kepada masyarakat. Saya tetap megajak masyarakat menolak politik uang karena merusak tatanan demokrasi. Sesuai undang-undang pemberi dan penerima politik uang itu kena pidana. Tapi tentu dibutuhkan pengawasan dari Gakumdu, agar mengawasi politik uang, juga masyarakat harus tegas menolak menjual suaranya, dan memilih caleg yang benar-benar berkualitas.
Tribun: Politik uang dan bagi-bagi sembako dalam setiap Pemilu di Indonesia seperti tak pernah habis?
Ini juga menjadi tanggung jawab Parpol, agar memberikan pendidikan politik yang baik kepada konstituennya, berikan pembelajaran politik yang benar.
Tribun: Apa pesan-pesan ibu kepada pemilih di Sulut, terlebih di dapil ibu Minahasa-Tomohon
Pesan saya, untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas, masyarakat harus benar-benar memilih calon legislatif yang berkualitas. Karena yang dipilih ini mau menjadi mitra pemerintah dalam membuat peraturan, mengawasi jalannya pemerintahan, dan dalam penganggaran kepentingan masyarakat. Kalau menjual suaranya hanya kepada yang memberikan uang, demokrasi menjadi rusak dengan terpilihnya calon yang tak berkualitas, karena hanya mengejar proyek untuk mengembalikan modal mereka. (vid)