PDIP Siap Merahkan Manado, Golkar Kuningkan Amurang: Kampanye Injury Time ‘Dua Raksasa’
Kampanye hari terakhir Sabtu (13/4/2019) di Sulawesi Utara bakal semarak! Dua partai besar akan mengerahkan kekuatan sebelum memasuki.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kampanye hari terakhir Sabtu (13/4/2019) di Sulawesi Utara bakal semarak! Dua partai besar akan mengerahkan kekuatan sebelum memasuki masa tenang. PDIP fokus memerahkan Kota Manado, Partai Golkar bakal menguningkan Amurang, Ibu Kota Kabupaten Minahasa Selatan.
Ribuan kader dan simpatisan PDIP Sulut telah siap menyambut kedatangan sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Massa yang diperkirakan mencapai puluhan ribu akan dikerahkan menuju Lapangan KONI Sario-Manado, tempat pelaksanaan kampanye akbar PDIP.
"Kami siap turun dengan kekuatan penuh," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Manado, Novie Lumowa, Selasa kemarin.
Kata Lumowa, pihaknya siap turunkan full team, mulai dari pengurus ranting, calon legislatif serta simpatisan. Ia mengestimasi jumlah massa dari Manado mencapai puluhan ribu. "Semuanya antusias untuk berkampanye," kata dia. Dia meminta maaf kepada masyarakat atas kemacetan yang bakal terjadi.
DPC PDIP Minahasa Utara juga akan menurunkan full team. Ketua DPC PDIP Minut, Denny Lolong mengatakan, ribuan kader partai dari Minut bakal menyerbu Manado. "Kami sudah siap merahkan Manado," kata dia.
Ketua DPC PDIP Bolaang Mongondow, Yanny Ronny Tuuk mengatakan, masih melakukan konsolidasi dengan kader partai. "PDIP Bolmong tanggal 13 April juga akan melaksanakan kampanye di Desa Mopait, Kecamatan Lolayan, sehingga kemungkinan saya hadir di sana," ujar Tuuk.
Ia menambahkan, kampanye di Manado tidak diwajibkan hadir. “Namun kami akan konsolidasi terlebih dahulu. Yang pasti ketika ada petunjuk hadir maka kader dan simpatisan moncong putih Bolmong siap hadir memerahkan Manado,” katanya.
Golkar Sulut akan menggelar kampanye akbar di Amurang pada Sabtu nanti. Kampanye akbar ini diperkirakan akan dihadiri ribuan pengurus, kader dan simpatisan beringin di Nyiur Melambai. Mereka berasal dari 15 kabupaten dan kota di Sulut. Ketua Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu, terlebih dulu meminta maaf, karena saat kampanye Jalan Trans Sulawesi, Lapangan Pondang, Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang bakal macet. "Kampanye akan dimulai pukul 14.00 Wita hingga pukul 18.00," kata dia, Selasa kemarin.
Paruntu meminta agar para caleg kabupaten/kota, provinsi, hingga DPR RI membawa pendukung sebanyak-banyaknya. "Semua wajib menggunakan atribut Golkar lengkap," kata dia.
Dia meminta saat pelaksanaan kampanye akbar semua kader Golkar diharapkan tertib dan bisa menjaga keamanan. "Jangan lupa kita hadir Sabtu nanti," pungkas dia.

Golkar-Nasdem Saingi PDIP
Hasil survei elektabilitas sangat bermanfaat terutama untuk pemetaan kekuataan tiap parpol. Namun demikian, hasil survei tidak serta merta akan stabil sampai pada pencoblosan. Survei berbeda dengan quick count atau hitung cepat.
Survei itu mengukur persepsi publik pada saat survei dilakukan. Persepsi orang bisanya akan sangat tergantung pada dinamika yang sedang terjadi pada saat survei.
Dinamika politik yang tidak stabil tentu berpengaruh pada perubahan persepsi seseorang. Sehingga persepsi publik hari ini berpotensi akan berubah pada saat pencoblosan. Pilkada DKI (Jakarta), hampir semua lembaga survei menempatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di urutan teratas. Namun faktanya berubah saat pencoblosan.
Namun demikian, menempatkan PDIP sebagi jawara berdasarkan sejumlah survei kemungkinan disebabkan karena menerima dampak coattail efect (efek ekor jas) dari calon presiden 01 (Joko Widodo). Istilah ini digunakan pada kesamaan pilihan capres dangan parpol pendukung. Pilihan publik pada Jokowi kemungkinan mengikuti pilihan pada parpol yang mendukungnya.
PDIP juga adalah salah satu parpol yang memiliki struktur kelembagan yang kuat. Sebagian parpol baru lolos masa penceklik dari konflik berkepanjangan. Konflik itu mengakibatkan rusaknya kelembagaan parpol.
PDIP adalah parpol yang stabil. PDIP juga mendapatkan dukungan dari sejumlah kepala daerah. Dukungan kepala daerah sangat berpengaruh karena mereka memiliki jaringan birokrasi dan menguasai bantuan sosial.
Hal ini sama dengan Nasdem dan Golkar. Sehingga sangat wajar jika ketiga parpol ini dianggap berpotensi menguasai perolehan suara di Sulut.
7 Parpol Tak Punya Saksi di TPS
Partai Golkar Sulut siap menyambut hajatan pesta demokrasi 17 April 2019. Ketua DPD Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu ini yakin pada pemilu tahun ini, Golkar akan meraih sukses besar dibanding Pemilu 2014.
Paruntu mengutarakan, untuk menjaga suara konstituen, Golkar akan menempatkan saksi di tiap tempat pemungutan suara (TPS). "Ada satu TPS satu saksi tapi ada juga dua (saksi), tergantung kabupaten dan kota," ucap dia, Senin (8/4/2019).
Wakil Ketua Golkar Sulut, Feryando Lamaluta menambahkan, saksi direkrut dari kader beringin untuk menjaga suara agar tetap aman.
"Kader-kader loyal beringin yang kami tempatkan di TPS-TPS. Jadi kami tak akan khawatir soal suara lagi, karena yang menjaganya para kader kami," kata dia.
Partai Nasdem Sulut menyiapkan anggaran Rp 5 miliar untuk mendanai saksi. Dana itu setara dengan anggaran saksi dari PDIP. Nasdem mengirim dua saksi setiap TPS. "Estimasi sekitar Rp 5 miliar, mungkin lebih dari itu," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Sulut, Max Jonas Lomban, Selasa (9/4/2019).
Anggaran untuk saksi ini dikumpulkan dari setiap calon legislatif Nasdem. Masing-masing dari mereka memberikan kewajiban dari tingkat kabupaten dan kota hingga pusat. "Dana saksi sharing pada tiap calon. Untuk kabupaten kota sekian persen, provinsi sekian persen dan pusat sekian persen," ujarnya.
Nasdem mempersilakan jika setiap calon mempersiapkan sendiri saksi di tiap TPS. Namun laporan ke Nasdem tetap hanya dua saksi tiap TPS. "Ya silakan saja kalau mempersiapkan saksi sendiri," ujar Wali Kota Bitung ini.
Pada Pemilu 2019, Nasdem mengirim 6 caleg DPR-RI, 45 caleg DPRD Provinsi Sulut dan 395 caleg DPRD kabupaten/kota. Total ada 446 caleg.
Nasdem manargetkan Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia dua periode, dua perwakilannya di DPR RI dari daerah pemilihan Sulut. Selanjutnya menempatkan Nasdem sebagai satu di antara empat pimpinan DPRD Provinsi Sulut. Selain itu, memperoleh satu fraksi di DPRD kabupaten dan kota.
Sejumlah partai di Kota Manado tidak memiliki saksi di TPS. Besarnya biaya saksi menjadi halangan. "Wah, sulit sediakan saksi, biaya mereka paling kurang Rp 200 ribu, lalu musti sedia makanan, mana kami sanggup," ungkap seorang pengurus partai yang enggan disebut namanya.
Komisioner Bawaslu Manado Heard Runtuwene menyatakan ada 7 partai yang tidak menyertakan saksi. Ungkap dia, pihaknya tidak memasalahkan hal tersebut. "Hal itu terserah partai," kata dia. Dikatakan Heard, jumlah TPS ada 1.389.
Sedang jumlah saksi yang tercatat 4.219.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulut menggunakan jasa teknologi digital untuk mengawasi TPS. Sekretaris DPW PSI Sulut Nurjannah Sandiah mengatakan, pihaknya memantau hasil TPS lewat quick count yang dikendalikan para relawan di TPS.
"Setiap kader PSI memfoto format C1 di TPS lantas mengirim ke aplikasi partai, itu akan jadi bahan quick count," katanya.
Ungkap Sandiah, PSI tidak memakai saksi yang bermandat untuk memantau TPS. Meski demikian, ujar dia, ada beberapa caleg yang memakai saksi. "Saksi yang mereka pakai tetap memakai mandat dari PSI," kata dia. (art/fin/dru/dru/kel)