Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDIP Siap Merahkan Manado, Golkar Kuningkan Amurang: Kampanye Injury Time ‘Dua Raksasa’

Kampanye hari terakhir Sabtu (13/4/2019) di Sulawesi Utara bakal semarak! Dua partai besar akan mengerahkan kekuatan sebelum memasuki.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun Manado
Suasana nonton bareng debat pasangan capres-cawapres di Kantor DPD PDIP Sulut, Jalan Soekarno, Maumbi, Minahasa Utara, Kamis (17/1/2019). 

Partai Golkar Sulut siap menyambut hajatan pesta demokrasi 17 April 2019. Ketua DPD Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu ini yakin pada pemilu tahun ini, Golkar akan meraih sukses besar dibanding Pemilu 2014.

Paruntu mengutarakan, untuk menjaga suara konstituen, Golkar akan menempatkan saksi di tiap tempat pemungutan suara (TPS). "Ada satu TPS satu saksi tapi ada juga dua (saksi), tergantung kabupaten dan kota," ucap dia, Senin (8/4/2019).

Wakil Ketua Golkar Sulut, Feryando Lamaluta menambahkan, saksi direkrut dari kader beringin untuk menjaga suara agar tetap aman.
"Kader-kader loyal beringin yang kami tempatkan di TPS-TPS. Jadi kami tak akan khawatir soal suara lagi, karena yang menjaganya para kader kami," kata dia.

Partai Nasdem Sulut menyiapkan anggaran Rp 5 miliar untuk mendanai saksi. Dana itu setara dengan anggaran saksi dari PDIP. Nasdem mengirim dua saksi setiap TPS. "Estimasi sekitar Rp 5 miliar, mungkin lebih dari itu," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Sulut, Max Jonas Lomban, Selasa (9/4/2019).

Anggaran untuk saksi ini dikumpulkan dari setiap calon legislatif Nasdem. Masing-masing dari mereka memberikan kewajiban dari tingkat kabupaten dan kota hingga pusat. "Dana saksi sharing pada tiap calon. Untuk kabupaten kota sekian persen, provinsi sekian persen dan pusat sekian persen," ujarnya.

Nasdem mempersilakan jika setiap calon mempersiapkan sendiri saksi di tiap TPS. Namun laporan ke Nasdem tetap hanya dua saksi tiap TPS. "Ya silakan saja kalau mempersiapkan saksi sendiri," ujar Wali Kota Bitung ini.
Pada Pemilu 2019, Nasdem mengirim 6 caleg DPR-RI, 45 caleg DPRD Provinsi Sulut dan 395 caleg DPRD kabupaten/kota. Total ada 446 caleg.

Nasdem manargetkan Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia dua periode, dua perwakilannya di DPR RI dari daerah pemilihan Sulut. Selanjutnya menempatkan Nasdem sebagai satu di antara empat pimpinan DPRD Provinsi Sulut. Selain itu, memperoleh satu fraksi di DPRD kabupaten dan kota.
Sejumlah partai di Kota Manado tidak memiliki saksi di TPS. Besarnya biaya saksi menjadi halangan. "Wah, sulit sediakan saksi, biaya mereka paling kurang Rp 200 ribu, lalu musti sedia makanan, mana kami sanggup," ungkap seorang pengurus partai yang enggan disebut namanya.

Komisioner Bawaslu Manado Heard Runtuwene menyatakan ada 7 partai yang tidak menyertakan saksi. Ungkap dia, pihaknya tidak memasalahkan hal tersebut. "Hal itu terserah partai," kata dia. Dikatakan Heard, jumlah TPS ada 1.389.
Sedang jumlah saksi yang tercatat 4.219.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulut menggunakan jasa teknologi digital untuk mengawasi TPS. Sekretaris DPW PSI Sulut Nurjannah Sandiah mengatakan, pihaknya memantau hasil TPS lewat quick count yang dikendalikan para relawan di TPS.

"Setiap kader PSI memfoto format C1 di TPS lantas mengirim ke aplikasi partai, itu akan jadi bahan quick count," katanya.
Ungkap Sandiah, PSI tidak memakai saksi yang bermandat untuk memantau TPS. Meski demikian, ujar dia, ada beberapa caleg yang memakai saksi. "Saksi yang mereka pakai tetap memakai mandat dari PSI," kata dia. (art/fin/dru/dru/kel)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved