Pesta Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga Ternoda dengan Surat SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyurati tiga petinggi partainya mengenai kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Menurut Roy, pesan dari SBY tersebut terwujud dalam kampanye akbar Prabowo yang berlangsung hari ini. Ia mengatakan kampanye akbar itu dihadiri oleh tokoh dari berbagai lintas agama.
Ia menambahkan dalam kampanye akbar yang dihadiri massa berbaju serba putih itu juga dipanjatkan doa dari berbagai macam agama di Indonesia. "Alhamdulillah tadi ada doa juga dari berbagai agama di Indonesia. Hanya itu sekarang lagi digoreng-goreng media," kata Roy Suryo.
Seknas Prabowo Bantah Pernyataan SBY
Ketua Sekretariat Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, menanggapi surat berisi ketidaksetujuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap acara kampanye akbar pasangan calon nomor urut 02 tersebut.
"Waktu kampanye kan tampil itu tokoh-tokoh agama, bagaimana itu? Itu kan bisa membantah pernyataan Pak SBY," kata Taufik saat ditemui di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandiaga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad, 7 April 2019.
Di dalam susunan acara agenda kampanye akbar yang tertera, seluruh pemuka enam agama memang dihadirkan untuk memimpin doa bersama. "Mereka diberi kesempatan untuk pimpin doa," kata Taufik.
Dalam suratnya, SBY menyinggung salah satu topik perihal persatuan. Ia menganjurkan sebaiknya kampanye mengusung inklusifitas, kebhinnekaan, kemajemukan, dan persatuan, serta kesatuan "Indonesia untuk Semua".
"Cegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem," kata SBY.
SBY mengatakan siapa pun presiden terpilih nantinya akan menjadi pemimpin bagi seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, SBY mengingatkan, kampanye nasional pun harus dikemas dengan mengusung prinsip "Semua untuk Semua". Dia mengatakan presiden yang mengusung prinsip tersebut akan menjadi pemimpin yang kokoh.
Sebaliknya, kata SBY, pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain, yang menarik garis tebal "kawan dan lawan" untuk rakyat, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh.
Surat SBY ditujukan kepada tiga pejabat teras partainya, yakni Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Surat bertanggal 6 April itu ditulis dari National University Hospital, Singapura.
Jawaban BPN Soal Surat SBY
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon mengaku belum mengetahui surat yang dikirimkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang menilai konsep kampanye akbar Prabowo - Sandiaga tak inklusif.
Diamengklaim bahwa kampanye akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta hari ini sangat inklusif.
"Kalau kita lihat secara umum, kampanye akbar ini sangat inklusif. Semua latar belakang ada. Tadi kita juga lihat ada sambutan dari tokoh-tokoh agama," kata Fadli di kawasan GBK, Jakarta, 7 April 2019.