Tindakan Terlalu Percaya Diri Kubu Prabowo
Badan Pemenangan Nasional (BPN) terlalu dini dan percaya diri mengumbar pembagian jatah posisi menteri di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AHY mengaku pernah ditawari langsung jabatan menteri oleh Prabowo sebagai capres yang saat itu sedang berkepentingan menggalang koalisi. Namun ia mengaku bahwa fokusnya saat ini ingin memastikan masyarakat tahu bahwa Partai Demokrat berjuang untuk kesejahteraan rakyat lima tahun mendatang melalui 14 prioritas. Antara lain peningkatan kualitas hidup rakyat, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, kesejahteraan masyarakat serta keadilan.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Hashim Djojohadikusumo mengatakan ada pembicaraan dengan Prabowo Subianto mengenai nama-nama calon menteri bila pasangan Prabowo-Sandi menang di Pemilu Presiden 2019. Satu nama yang menjadi pembicaraan adalah Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hashim mengatakan pembicaraan calon-calon menteri tersebut dilakukan antara dirinya dan Prabowo Subianto. Hashim tidak merinci siapa saja nama-nama calon menteri tersebut. Satu hal yang pasti sebagian menteri berasal dari partai pengusung. "Dengan saya ada (pembicaraan, red). Itu antara saya dengan kakak saya," ungkap Hashim.
Hashim mengatakan berdasarkan kesepakatan Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan tujuh kursi menteri, PKS enam kursi, sementara Partai Demokrat dan satu partai pendukung yakni Partai Berkarya masih dalam pembahasan.
"Kita kan sudah sepakat dengan PAN ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS, partai lain masih diskusi. Itu sudah jelas," katanya.
Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) merupakan satu yang dipertimbangkan masuk dalam jajaran kabinet menurut Hashim. Satu pertimbangan adalah menempatkan AHY sebagai menteri pertahanan. "(Menhan, red) Masih dipertimbangkan," pungkas Hashim.
Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Hashim tidak dalam kapasitasnya berbicara mengenai pembagian kursi Menteri. Kata Ferdinand, Hashim belum mendengar hasil pembicaraan langsung antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo terkait kuota menteri jika nanti Prabowo dan Sandiaga terpilih.
"Terkait Demokrat, yang berkoalisi dengan Demokrat adalah Prabowo, bukan Hashim," tegas Ferdinand Hutahaean.
"Hashim sebetulnya tidak dalam kapasitas bicara tentang menteri," tambahnya.
Ferdinand mengatakan kursi kabinet itu adalah hak prerogratif presiden, dalam hal ini Prabowo. "Okelah Hashim sebagai adik. tapi saya memahami apa yang disampaikan Hashim ini belum lengkap," ujarnya.
Jauh di awal koalisi, terjadi pertemuan dan pembicaraan khusus antara SBY dan Prabowo. Ferdinand menilai Hashim tidak tahu sehingga dia menganggap Hashim menyampaikan sesuatu yang belum dia ketahui. Bagi Demokrat, saat ini fokusnya adalah memenangkan Prabowo-Sandiaga di sisa masa kampanye yang tinggal 11 hari lagi. Partai Demokrat juga fokus berjaya di pemilu legislatif. "Hashim tidak mengetahui pembicaraan antara SBY dan Prabowo terkait dengan menteri-menteri yang akan diusulkan jika Prabowo-Sandi menang," tegasnya. (Tribun Network/zal/mal/wly)