Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Debat Capres Keempat: Jokowi dan Prabowo Tanpa Persiapan Khusus

Hari ini, Sabtu (30/3) dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengikuti debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri La, Jakarta.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KompasTV
Foto Debat Kedua Pasangan Capres-Cawapres 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Hari ini, Sabtu (30/3) dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengikuti debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri La, Jakarta. Dalam menghadapi debat bertema  ideologi, pemerintahan, keamanan serta hubungan internasional ini dua pasangan tidak memiliki persiapan khusus.

Ditemui di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (29/3), Presiden Joko Widodo mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi debat hari ini. Hal yang sama dia lakukan saat menghadapi debat pertama bersama Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin.

"Dilihat saja besok malam (hari ini, red), apa sih yang harus dipersiapkan. Dulu awal dengan Kiai Maruf kita melakukan simulasi. Biasa saja," tutur calon petahana itu.

Persiapan Jokowi menghadapi debat keempat dibenarkan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Ace Hasan Syadzily. Jokowi tidak menyiapkan diri secara khusus, namun hanya sedikit melakukan simulasi.

"Pak Jokowi tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi debat yang keempat. Bahwa ada sedikit simulasi-simulasi, ya, itu dilakukan untuk menyesuaikan waktu," ujar Ace kepada Tribun Network, Jumat (29/3).

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto juga tidak memiliki persiapan khusus menghadapi debat keempat. Menjelang debat, Prabowo tetap berkampanye ke berbagai daerah dan menerima masukan dari rakyat dan para ahli menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Pak Prabowo tetap kampanye seperti biasa. Ke beberapa daerah dan menerima masukan-masukan dari rakyat di daerah serta para ahli," ungkap Dahnil kepada Tribun Network, Jumat (29/3).

Kubu Prabowo-Sandiaga optimistis menghadapi debat keempat. Tema debat keempat adalah ideologi, pemerintahan, keamanan serta hubungan internasional. "Tema debat kali ini, Pak Prabowo banget. Beliau ahlinya pertahanan, ideologi dan hubungan internasional," ujar Dahnil.

Opitimisme juga diungkapkan oleh kubu Jokowi-Maruf. Ace Hasan Syadzily mengatakan tema debat hari ini adalah isu-isu yang telah dikuasai dan dilakukan Jokowi selama masa pemerintahannya ini.

Maruf Amin bahkan mengatakan Jokowi lebih berpengalaman daripada Prabowo soal isu pertahanan. Menurut Maruf, meskipun Prabowo pernah berkarier di bidang militer, Jokowi memiliki pengalaman berada di posisi lebih tinggi untuk mengurus strategi pertahanan nasional.

"Tetapi sebagai pengambil kebijakan di dalam rangka membangun persenjataan, alutsista, strategi keamanan nasional, saya kira Pak Jokowi lebih berpengalaman sebagai presiden. Jadi pengambil kebijakan, beliau (Jokowi, red) sudah," kata Maruf di sela-sela safari ke Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (29/3).

Pada debat keempat Joko Widodo akan menyampaikan penanganan pemerintah terhadap keamanan di Papua yang lebih matang dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani mengatakan Jokowi juga sangat memperhatikan keamanan di Papua selain peduli pada kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya.

"Misalnya soal keamanan Nduga. Beliau langsung responsif ke titik-titik tertentu. Ketika ada gelar pasukan di sana, itu bukan berarti seluruh Nduga dikuasai TNI. Kita harus meletakkan persoalan keamanan Papua secara hati-hati," ujar Dani di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/3).

Ia menjelaskan pendekatan keamanan dalam persoalan di Nduga memang diperlukan, tetapi pendekatannya saat ini tidak seperti zaman Orde Baru. Sekarang lebih terukur karena berdasarkan hasil kajian, analisis menggunakan berbagai perspektif yang sudah dipertimbangkan.

"Ketika zaman Orde Baru operasi militer bisa saja dilakukan tanpa kalkulasi matang dan mengalkulasi dampak yang akan diderita atau yang dirasakan masyarakat sipil yang akan terkena. Kita berhati-hati karena kita tahu ini era keterbukaan dan tidak ada yang bisa disembunyikan dari apapun selama ini," paparnya.

Menurutnya Nduga memiliki penduduk 94 ribu yang tersebar di 32 distrik dan ini menggambarkan wilayahnya tidak kecil. Penanganannya harus dilakukan secara hati-hati dan tidak memakai perspektif Jawa. (Tribun Network/sen/mal/yud)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved