PGI Deklarasi Pemilu Rukun Tanpa Golput
Ribuan orang menyemut bersama peserta Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Jalan Soekarno
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Ribuan orang menyemut bersama peserta Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Jalan Soekarno, Kabupaten Minahasa Utara, Jumat (29/3/2019) pagi. Ribuan orang mengikuti ‘Jalan Sehat dan Deklarasi Pemilu Rukun Tanpa Golput’.
Peserta jalan sehat dilepas Gubernur Sulut Olly Dondokambey dari Depan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulut.
Bersama peserta, Gubernur juga ikut jalan santai kurang lebih 5 ,9 kilometer.
Di tengah perjalanan, para peserta kemudian berhenti sejenak untuk menggelar Deklarasi Pemilu Rukun Tanpa Golput. Mereka membubuhkan tanda tangan pada spanduk. Dimulai dari Gubernur Olly lalu Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa kemudian diikuti para peserta jalan sehat.
Usai deklarasi jalan santai dilanjutkan hingga finish di Cempaka, rumah kediaman pribadi Gubernur di Desa Kolongan, Minut.
Para peserta jalan sehat kemudian sarapan dan senam bersama.
Sebelumnya, ribuan peserta melepas balon merah dan putih ke udara kemudian bendera start diangkat Gubernur pertanda jalan sehat dimulai.
"Untuk jiwa yang sehat kita harus jalan sehat, sehat jasmani dan sehat rohani," kata Olly.
Ketua FKUB Pdt Lucky Rumopa menyampaikan, kondisi saat ini menandakan ada hal yang mengancam sehingga pesan rukun dan damai harus terus diserukan. "Ada apa? Apa tidak rukun, tidak damai?" kata dia saat kegiatan talk show PGI dam FKUB di Hotel Sutan Raja, Kamis (29/3/2019) malam.
Pada pemilu ini, memang tensi agak naik. Ia mengungkap fakta penelitian pengguna ponsel pintar 46,8 persen mampu menyerap berita di dunia maya, tapi tidak mampu melihat berita itu benar atau tidak. Ini yang jadi tantangan.
Pdt Lucky menungkapkan, ketika FKUB ketemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, gereja dinilai menjadi organisasi terdepan menyuarakan dan melaksanakan pemilu rukun dan damai.
KH Rizali Muh Noor, Wakil Ketua FKUB perwakilan agama Islam mengatakan, dalam agama, Tuhan memberikan sesuatu yang baik, maka manusia berlomba dalam kebajikan. "Kaitan dengan pemilu, ini hal tepat. Pemilu kita memilih pemimpin. Islam juga, wahai orang beriman taatilah Allah, rasul dan ulil amri di antara kalian," ujar KH Rizali.
Pemimpin yamg dipilih, dikaitkan dengan pemilu sangat tepat di samping tetap menjaga kerukunan, kedamaian, hindari pertentangan dan percekcokan.
Pon Riano Baggy, Perwakilan Konghucu yang juga Wakil Ketua FKUB mengatakan, dalam agama Konghucu punya pandangan pemilu itu harus dilaksanakan. "Suara rakyat suara Tuhan, kami meyakini itu. Pemilu suatu hal yang harus dilakukan. Pemimpin yang menjadi terpilih itu membawasuara Tuhan," kata dia.
Emmy Lumintang Senewe (perwakilan Katolik), Bendahara FKUB Sulut mengatakan, menyangkut pemilu sudah ada imbauan Uskup supaya jangan golput sebagai seorang warga negara dan umat Katolik. "Pemilu dilaksanakan dengan jujur dan adil. Kita melihat memilih sesuai hati nurani. Pesan kepada umat Katolik kita sukseskan pemilu," kata dia.
Honny Lionardhy, Perwakilan Umat Buddha, yang juga Wakil Ketua FKUB berharap semoga dunia selalu damai. Semoga para pemimpin berlaku tulus. "Memilih pemimpin harus lurus dan berlaku baik," kata dia.
Tenny Assa dari KGPM, Sekretaris FKUB mengatakan, pemilu harus berjalan rukun, beda pilihan boleh tapi semangat persatuan harus dijaga. "Pemilu berjalan damai, dn akhirnya kita memilih sesuai keinginan," ujar dia. (ryo/fer)