Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Debat Cawapres 2019

Budiman Sudjatmiko Berkomentar pada Hasil Debat Cawapres, Ulama Bertenaga, Pebasket Berretorika

Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengomentari penampilan Ma'ruf Amin di debat Pilpres ketiga, Minggu (17/3/19).

Editor: Frandi Piring
Kolase TribunJateng
Ma'ruf Amin dan Budiman S 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengomentari penampilan Ma'ruf Amin di debat Pilpres ketiga, Minggu (17/3/19).

Hal tersebut Budiman sampaikan melalui akun Twitter @budimandjatmiko yang dilihat TribunJateng.com pada Senin (18/3/19).

Dalam cuitan tersebut, Budiman menuliskan bahwa terjun ke politik membuat orang sangat cerdas dan membuat orang bersikap bodoh amat.

Menurutnya, saat debat, Ma'ruf Amin menjawab sebauh solusi, sementara cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno berdemagogi.

Tak hanya itu, Budiman menilai kyai Ma'ruf Amin bertenaga, sementara pebasket beretorika.

"Berikut cuitan Budiman Sudjatmiko selengkpanya:

Terjun politik, pilihan memang cuma ada dua ekstrim: jadi cerdas sangat atau bodoh amat. #wapreskukyai memilih jd cerdas dgn retorika yg cerdas (substantif dan tajam di ujung)

#wapreskukyai menjawab pertanyaan, cawapres 02 mengusulkan hal2 yg sdh dijawab di depan. #WapreskuKyai bicara solusi & cawapres yg muda berdemagogi. Yg ulama bertenaga, yg pebasket berretorika

Ketika orang tak ngerti substansi, dia berdeklamasi. Ketika isinya kosong, dia cuma ngomong. Saat #wapreskukyai bicara instrumen, pemain basket bicara sentimen

Cawapres 02 menggugat instrumen tp saat bersamaan minta solusi. Dia mengira masalah selesai dgn SENTIMEN, bukan INSTRUMEN. Sekali lagi, saat terjun politik, pilihanmu cuma 2: CERDAS SANGAT atau BODOH AMAT. Jika tanggung, kamu gak dpt panggung #WapreskuKyai

Biasanya kekuatan yg sepuh adalah pd pengalaman, kekuatan yg muda pd ilmu2 baru. Nah kalau yg berpengalaman & berilmu secara detail menyatu dlm #wapreskukyai & yg muda cuma berdemagogi, mau dibawa ke mana negeri ini?

#wapreskukyai bicara solusi struktural & pasar serta cyber university: progresif moderat, social liberal & konservatif moderat menyatu dlm 1 tubuh. Cawapres yg tubuhnya muda cuma bisa memberi judul pd idenya, bukan lewat isinya

Pendukung cawapres 02 ini mirip fans PSG yg yakin bakal lolos mudah di Liga Champions.melawan MU..Gak tahunya? #wapreskukyai (seperti MU) bisa memasukkan gol lebih banyak! (untung gak ada fans PSG di NKRI)

Bravo #WapreskuKyai. The most inspiring closing remark!...Ora et Labora (Berdo'a dan Bekerja), pak jokowi & pak KHMarufAmin_!! Kami yg lebih muda darimu akan mengawalnmu utk kami & anak cucu kami. INSYA ALLAH. Amien YRA," tulis Budiman.

Diketahui sebelumnya, Maruf Amin mengajak calon pemilihnya bersyukur bahwa tingkat pengangguran di Indonesia yang menurutnya kini sudah sangat rendah, di titik antara 5,30 sampai 5,13.

Maruf mengatakan, angka pengangguran itu terendah selama 20 tahun ini.

Dia mengatakan, hal itu dimungkinkan karena saat ini pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong kualitas tenaga kerja khususnya di bidang teknologi digital.

Baca: Gubernur Olly dan Pdt Arina Bersama di GMIM Eben Haezer Bumber, Wagub dan Andrei Ikut Menyaksikan

insfraktuktur langit

Ma'ruf menyatakan, pemerintah saat tidak hanya membuat infrastruktur di darat, laut, udara, tapi juga telah membuat infrastruktur langit.

"Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring. Ini infrastruktur digital, sehingga sekarang tumbuh usaha-usaha seperti start up," kata Maruf Amin saat tampil di Debat Pilpres 2019 Putaran III, Minggu (17/3/2019).

Ia mengatakan, infrastruktur tersebut dibuat untuk menyiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan ke depan.

"Ini dalam rangka menyiapkan anak-anak kita menghadapi ten years challenge," kata Maruf.

3 Kartu Jokowi Maruf Amin.

Ma'ruf Amin juga menyebutkan akan memberikan 3 kartu , yakni kartu kuliah, kartu sembako murah, kartu pra kerja.

"Jokowi-Jusuf Kalla telah melakukan banyak hal tetapi kerja belum selesai, karena itu, kami, Jokowi-Ma'ruf akan melanjutkan ikhtiar itu untuk membangun dan melindungi segenap bangsa Indonesia," ujarnya.

Ma'ruf juga mengungkapkan akan melanjutkan beberapa program di bidang kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Di bidang pendidikan beasiswa akan kita teruskan dan akan kita tingkatkan sampai ke tingkat kuliah. Oleh karena itu, kepada anak-anakku semua, saya nyatakan kalian jangan takut untuk bermimpi, untuk bercita-cita, orangtua tidak perlu khawatir untuk masa depan anaknya," ulas Ma'ruf.

Dirinya berujar negara telah hadir untuk membantu.

Baca: 5 Fakta Banjir Bandang di Jayapura, Pengungsi Capai 4.273 Orang hingga Tugas Jokowi Perbaiki Hulu

Ia lalu mengeluarkan tiga kartu di tangannya seraya mengangkatnya.

"Karena itu kami akan mengeluarkan tiga kartu yaitu, kartu kuliah , sembako murah, kartu prakerja," jelasnya.

Satu dari tiga kartu itu dijelaskannya dapat membuat anak-anak dari keluarga tak mampu dapat kuliah.

"Untuk apa kartu ini? supaya anak-anak miskin bisa kuliah, supaya ibu bisa berbelanja dengan murah, supaya mudah untuk mendapatkan kerja," ujar Ma'ruf Amin.

Lembaga Riset

Ma'ruf Amin menuturkan kubunya untuk membuat Lembaga Riset Nasional.

Dalam rencana tersebut, dikatakannya kubunya memiliki program DUDI.

"Kita juga merencanakan untuk mengikutkan semua pihak terutama pemerintah akademisi, dan DUDI. DUDI itu artinya dunia usaha dan dunia industri," ujar Ma'ruf Amin.

Ia kemudian menjelaskan, DUDI yang dimaksudkan akan membuat riset Indonesia semakin berkembang.

"Dengan demikian maka riset akan semakin berkembang menjadi riset yang bisa membangun Indonesia ke depan, dan lagi kita persiapkan untuk Ten Years Challenge," ujar Ma'ruf Amin mengakiri statemennya.

Baca: Jacinda Ardern Meminta Alasan Facebook terkait Video Siaran Langsung Aksi Teror di Masjid Al Noor

Ia menegaskan kubunya memiliki rencana untuk menyediakan dana abadi untuk kepentingan riset.

"Kita sepakat untuk menyediakan dana abadi riset," ujarnya.

Hal ini juga mengikuti dana abadi pendidikan dan dan abadi kebudayaan.

closing statmen Maruf Amin

Tak hanya itu, Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa mengajak semua orang untuk memerangi fitnah.

"Kami juga mengajak kita semua untuk melawan dan memerangi hoaks, karena hoaks adalah merusak tatanan bangsa Indonesia," kata Ma'ruf Amin.

Baca: Prabowo Joget Gatot Kaca di Atas Mobil setelah Debat Berakhir dan Beri Komentar

Dalam pemaparannya itulah, Ma'ruf Amin kemudian menyinggung soal hoaks isu agama yang kerap kali dibenturkan pada Jokowi.

"Melawan dan memerangi fitnah, seperti kalau Jokowi terpilih, kementerian agama dibubarkan," kata Ma'ruf Amin.

"Pelajaran agama dilarang, adzan dilarang, zina dilegalisir," lanjut Ma'ruf Amin.

Menanggai hoaks tersebut, Ma'ruf Amin lantas mengungkapkan sumpahnya, bahwa akan memerangi segala hoaks yang ada.

"Saya bersumpah demi Allah, selama hidup saya, akan saya lawan upaya-upaya yang akan melakukan itu semua," tegas Ma'ruf Amin.

Melanjutkan pernyataannya Ma'ruf Amin kemudian meminta semua orang untuk selalu mengecek setiap mendengarkan kabar apapun.

"Allah sudah mengatakan, 'Kalau datang kepadamu orang fasik yang membawa berita, maka hendaknya kamu tabbayyun, hendaknya kamu cek jangan terima saja," jelas Ma'ruf Amin.

Dalam penyampaian pernyataan penutup itu, Ma'ruf Amin turut mengungkapkan bahwa dirinya memang sudah lagi muda, namun akan siap bekerja.

"Ya Allah, saya memang merasa sudah tidak muda lagi, tetapi kalau engkau percayakan kepada kami untuk memimpin bangsa ini, kami siap dan kami akan bekerja dengan sungguh-sungguh," ungkap Ma'ruf Amin.

"Hasilnya bukan untuk kami, tapi untuk generasi yang akan datang," pungkasnya.

Baca: Komentar Fahri Hamzah atas Penampilan Sandiaga Uno, Jurus Pamungkas Berupa Kartu EKTP

Tautan: http://jateng.tribunnews.com/2019/03/18/komentari-maruf-amin-di-debat-pilpres-budiman-sudjatmiko-ulama-bertenaga-yang-pebasket-beretorika?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved