Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2019

MUI dan Polda Sulut: Masjid Bukan Tempat Kampanye dan Politik!

Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur mengungkapkan, masjid sejatinya adalah tempat ibadah, tidak boleh ada ranah politik.

Tribun Manado
Kapolda Sulut Irjen Sigid Tri Hardjanto menjawab pertanyaan wartawan seusai pertemuan dengan para tokoh Muslim Sulut di Kantor MUI Sulut, Islamic Center, Kompleks Masjid Raya Ahmad Yani, Lawangirung, Manado, Senin (11/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara menegaskan kembali fungsi masjid sebagai tempat ibadah, bukan tempat kampanye atau berpolitik.

Penegasan itu diungkapkan saat pertemuan antara Ketua MUI Sulawesi Utara KH Abdul Wahab Abdul Gafur LC dengan Kapolda Sulut Irjen Sigid Tri Hardjanto di Kantor MUI Sulut, kompleks Islamic Center Masjid Raya Ahmad Yani, Jalan RW Mongisidi, Lawangirung, Kecamatan Wenang, Manado, Senin (11/3/2019).

Pertemuan juga dihadiri Ketua Nahdatul Ulama Manado Syaban Mauludin serta tokoh Muslim lainnya.

Maraknya kampanye dan politik praktis di daerah lain yang menjadikan masjid sebagai lokasi kegiatan dipaparkan Kapolda saat bertemu dengan para ulama Sulawesi Utara.

Kapolda ingin menyamakan visi sekaligus komitmen terkait masjid sebagai tempat kerohanian.

"Kami berharap imbauan ataupun arahan dari MUI serta tokoh muslim kira-kira seperti apa, apakah biarkan masjid sebagai tempat ibadah bergeser maknanya sebagai tempat untuk kampanye atau politik," kata Kapolda.

Kapolda berharap ada komitmen terkait fungsi masjid untuk mencegah potensi perpecahan antarwarga.

Apalagi Sulut, khususnya Manado, menyandang predikat kota paling aman dan toleran, dengan tradisi saling berkunjung.

Hal itu harus dirawat; suasana yang sudah terjalin selama ini jangan sampai terkontaminisi dengan hal-hal yang bersifat memecah belah.

"Komitmen kami Polda Sulut bersama MUI, masjid tetap untuk menjadi tempat ibadah dan pemberdayaan umat. Nanti MUI akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan penggunaan masjid," jelas Kapolda.

Baca: Jusuf Kalla Minta Pengurus Masjid Jangan Fasilitasi Kampanye

Baca: Kedatangan Prabowo di Masjid Agung Bandung Membuat Warga Kaget

KH Abdul Wahab Abdul Gafur LC mengungkapkan, masjid sejatinya adalah tempat ibadah, tidak boleh ada ranah politik.

"Di Manado tidak ada yang memakai masjid sebagai sarana politik, belum ada laporan kepada MUI. Alhamdulilaah, masyarakat Sulut dan Manado sudah mengerti politik. Karena adanya pendidikan politik dan kampanye, masyarakat sudah tahu politik. Apalagi menggunakan rumah ibadah sebagai tempat berpolitik bukan hanya Pemilu 2019, pemilu yang lalu juga tidak pernah terjadi hal-hal tersebut," terang kata Wahab.

Ia menekankan bahwa silaturahmi sangat penting untuk membangun hubungan antara umara dan ulama untuk menciptakan kedamaian.

Kata dia, ulama merupakan ujung tombak terdepan yang berhadapan dengan masyarakat. Informasi yang cepat dari Kapolda sebagai umara akan bisa disampaikan langsung kepada masyarakat melalui mimbar-mimbar termasuk mimbar masjid.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved