Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ma'ruf Nilai Pidato Politik AHY Dukung Jokowi, Sandiaga: Tidak Perlu Disikapi Berlebihan

Pidato politik Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, pada Jumat (1/3/2019) lalu terus menjadi misteri

Editor: Rhendi Umar
Tribunnews.com
Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ikut bernyanyi seusai menyampaikan pidato politiknya di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). Pada pidato kali ini AHY mengangkat tema Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia Mendatang, Menurut AHY ada tiga (3) syarat Presiden Indonesia 2019-2024 untuk bisa menjawab tantangan Indonesia ke depan diantaranya yaitu Tantangan 2019-2024 dalam perspektif nasional dan internasional, Persoalan dan solusi Partai Demokrat dalam menghadapi tantangan tersebut, Ajakan Partai Demokrat menghadapai situasi sosial politik Indonesia. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA) 

Dalam pidatonya, AHY menyatakan Partai Demokrat fokus pada pemilihan anggota legislatif (pileg).

Menurutnya hal itu sangat masuk akal karena Partai Demokrat sulit memperoleh keuntungan pada pilpres kali ini karena tidak ada kadernya yang menjadi calon presiden dan wakil presiden.

Baca: Hasil Liga Inggris - Imbang Lawan Everton, Liverpool Turun Takhta

Pidato internal

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Fadli Zon menilai tidak ada perubahan sikap Partai Demokrat.

"Saya kira Partai Demokrat sudah menyatakan sikap sejak awal. Yang kami pegang adalah sikap sejak awal, dan saya tidak melihat adanya perubahan sikap itu," ujar Fadli Zon di Kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu.

Fadli Zon memahami mengapa AHY tidak menyebutkan nama Prabowo Subianto dalam pidatonya.

Menurutnya, pidato tersebut disampaikan dalam acara internal Partai Demokrat, dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada pemimpin yang terpilih nanti.

Deputi Bidang Media Kogasma, Putu Rudana menjelaskan mengenai tidak disebutnya nama Prabowo Subianto dalam pidato politik AHY.

Putu Rudana mengungkapkan, AHY berpidato untuk memberikan rekomendasi dan masukan kepada siapapun presiden yang akan terpilih.

Terlebih, pidato juga ditujukkan kepada para kader Partai Demokrat agar tetap dapat memaksimalkan kinerja menjelang hari pencoblosan.

"Pidato itu untuk kader dan masukkan kepada presiden terpilih. Jadi, tidak perlu menyebut nama Pak Prabowo," jelasnya.

Putu Rudana menyanggah anggapan Partai Demokrat bermain dua kaki.

"Tidak. Tidak ada dua kaki. Kami kan secara resmi sudah mendukung Pak Prabowo dan Mas Sandi. Jadi, tidak perlu lagi ditegaskan secara tersurat dalam pidato," tegas Putu. (tribunnetwork/fik/mam)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ma'ruf Amin Sebut AHY Beri Sinyal Netral, Sandiaga Uno: Demokrat Tak Berubah, http://jakarta.tribunnews.com/2019/03/04/maruf-amin-sebut-ahy-beri-sinyal-netral-sandiaga-uno-demokrat-tak-berubah?page=all.

Editor: ade mayasanto

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved