Debat Capres 2019
Tanggapan Rizal Ramli Soal Moderator Debat Capres: Terlalu Mengganggu Stop-stop
Mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli memberikan saran untuk debat Pilpres 2019 selanjutnya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli memberikan saran untuk debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 selanjutnya.
Hal ini disampaikan Rizal Ramli dalam program acara Fakta, tvOne pada Senin (19/2/2019).
Mulanya Rizal Ramli ditanya soal pendapatnya terkait acara debat kedua calon presiden (capres) serta saran untuk debat mendatang.
"Menurut Pak Rizal, siapa yang memahami tema dan mungkin apa yang bisa diperbaiki untuk debat ketiga dan selanjutnya?" tanya pembawa acara Baques Manisang.
"Debatnya ini ya tes kuisnya mahasiswa," jawab Rizal Ramli.
Baca: Sebut Jokowi Pakai Earphone dan Pulpen Khusus, TKN: Ada CCTV Mungkin Bisa Dicek
Baca: Sandiaga Mengaku Sikap Prabowo yang Suka Mengapresiasi Saat Debat Capres adalah Sifat Aslinya
Menurutnya saat debat kedua capres lalu, banyaknya penghentian waktu debat oleh moderator justru menganggu konsentrasi.
Lebih baik menurut Rizal Ramli, waktu debat calon wakil presiden (cawapres) yang akan datang, dibiarkan mengalir saja.
"Terlalu mengganggu stop stop, biasanya kan lampu merah aja jadi orang kan enggak ganggu konsentrasi," ungkap Rizal Ramli.
"Yang kedua dibiarin mengalir gitu lho."
"Jadi (sebelumnya) setiap satu menit satu menit, belum sempat ngomong udah stop begitu," sambungnya.
Ia juga menyarankan supaya debat kedepannya dapat dilakukan lebih interaktif antar capres maupun cawapres.
"Di luar negeri kan biasa saja, penting ada waktu ini, topiknya ganti, jadi silahkan saja," tutur Rizal Ramli.
"Mau saling nyamber silakan gitu. Kita juga nontonnya kan asyik," tandasnya.
Baca: Pertahankan WTP, Bupati Bolsel Minta Semua Sangadi Siapkan Laporan Pertanggungjawaban
Baca: Persib Bandung Gagal Raih Kemenangan, Lopilic di Teriaki Bobotoh
Sementara itu diberitakan dari Tribunnews.com, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Aziz mengungkapkan akan mempertimbangkan opsi mengurangi atau menghilangkan pendukung saat debat pilpres di gelar, Senin (18/2/2019).
Viryan Aziz menyatakan, hal itu akan dipertimbangkan mengingat dalam debat kedua pilpres lalu, dua kubu relawan saling meneriakkan yel-yel yang memecah konsentrasi antar capres.
"Itu jadi masukan penting bagi kami dan akan kami evaluasi, pilihannya dua, jumlahnya dikurangi atau tidak sama sekali," papar Viryan Aziz di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).
Selain itu, ia menyatakan jika opsi tersebut tak mendapat persetujuan kedua kubu, maka pihaknya akan mengurangi jumlah undangan kepada relawan menjadi 50 orang saja.
"Ini kan kesempatan langkah setiap detik bermakna sehingga hal-hal seperti itu tak akan terulang, jadi catatan penting dari debat kedua terkait dengan para pendukung hadir," jelasnya.
Sementara diberitakan Kompas.com, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini memberikan apresiasi atas jalannya debat kedua antara capres.
Menurutnya, format debat ini lebih baik dibanding debat pertama antara capres cawapres.
"Dari sisi format dan alur, debat kedua ini harus diakui memang dipersiapkan jauh lebih baik dibandingkan yang pertama," ujar Titi, Senin (18/2/2019).
Titi menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah mengatur hal yang bersifat teknis terlebih dahulu.
Pada debat pertama, sebagian tamu undangan yang menyaksikan langsung jalannya debat duduk di belakang masing-masing pasangan calon.
Pada debat kedua kemarin, tidak ada penonton di belakang paslon.
Posisi mereka ada di depan panggung.
Meski keberadaan mereka masih agak mengganggu jalannya debat, kata Titi, pengaturan sekarang jauh lebih baik.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan link http://wow.tribunnews.com/2019/02/19/berikan-saran-untuk-debat-ketiga-pilpres-rizal-ramli-seperti-kuis-mahasiswa-terlalu-mengganggu?page=all.