Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Keluarga Sajjad: Indonesia Membantu Kami Lebih daripada Negara Kami

Kebaikan yang mereka rasakan tidak hanya setahun melainkan sudah 20 tahun, yakni 20 tahun di Nusa Tenggara Barat dan 10 tahun di Manado.

Penulis: | Editor: maximus conterius
TRIBUN MANADO/ENRICO OLEY
Teman-teman Sajjad dari HMI Manado mengusung keranda jenazah ke pemakaman Muslim Malendeng, Kamis (14/2/2019). 

Sajjad dan keluarga memang sudah hampir 10 tahun tinggal di Manado setelah sebelumnya tinggal di NTB selama 10 tahun.

Kondisi Sajjad yang membakar dirinya
Kondisi Sajjad yang membakar dirinya (Jufri Mantak)

Alasan kemanusian tentu membuat banyak orang berempati atas peristiwa menimpa Sajjad. Namun, ada hukum internasional yang harus dipatuhi dalam perjuangan para pencari suaka tersebut.

Apalagi Indonesia bukan negara peratifikasi konvensi Wina tentang pengungsi. Sehingga tidak ada kewajiban untuk mengurus pengungsi.

Para pencari suaka tersebut hanya titipan yang kapanpun bisa dideportasi.

Kini, jenazah Sajjad sudah dimakamkan pada Kamis (14/2/2019). Banyak warga Manado bahkan aktivis yang datang memberikan penghormatan terakhir kepada Sajjad.

Para penghuni rudenim dan warga Manado mengenalnya pun akan terus merindukan sosok pemberani dan berpegang teguh pada kebenaran itu.

Selamat Jalan Sajjad!

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved