Hasil Survei Terbaru Pilpres 2019: Isu Positif dan Negatif bagi Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi
Hasil Survei Terbaru Pilpres 2019 hingga Isu Positif dan Negatif untuk Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil survei terbaru oleh Populi Center menunjukan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masing unggul sementara dari pasangan pesaingnya yakni nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei Populi Center ini dilakukan pascadebat pertama pilpres 2019, yakni 20-27 Januari 2019, dengan metode wawancara tatap muka.
Besaran sampel adalah 1.486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error Survei ini plus minus 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana survei ini berasal dari kas internal Yayasan Populi Indonesia.
Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul
Survei Populi Center menunjukkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei menunjukkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,1 persen, sementara Prabowo-Sandi 31,0 persen.
Adapun yang tidak menjawab sebesar 14,9 persen.
"Hasil ini relatif sama dengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya," kata peneliti Populi Center Dimas Ramadhan saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Survei sebelumnya yang digelar bulan Desember 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 52 persen dan Prabowo-Sandi 30,7 persen.
Artinya, tak ada perubahan signifikan elektabilitas kedua paslon pascadebat kandidat pertama pilpres 2019 yang digelar pada 17 Januari lalu.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf naik 2,1 persen, sementara Prabowo-Sandi 0,3 persen.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan yang hadir sebagai penanggap menilai wajar jika debat kandidat tak berpengaruh signifikan pada elektabilitas kedua paslon.
Sebab, mayoritas masyarakat sudah lama terpolarisasi dan memiliki pilihannya masing-masing.
"Jadi mayoritas masyarakat yang menonton debat hanya untuk menunjukkan dukungan kepada paslon yang didukungnya, dan mencari kesalahan paslon lawan," kata Djayadi.
Menurut dia, debat kandidat hanya akan berpengaruh kepada masyarakat yang belum menentukan pilihan serta pemilih mengambang. Namun, biasanya jumlahnya tidak banyak.
"Biasanya hanya satu sampai dua persen," ujar dia.
Menurut dia, kontestasi yang diikuti oleh petahana biasanya akan lebih ditentukan pada kinerja petahana itu sendiri.
Oleh karena itu, pertarungan pilpres 2019 akan lebih ditentukan penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi-JK dalam empat tahun terakhir.
Jokowi Unggul di Percakapan Media sosial
Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli jumlah percakapan di media sosial sebesar 57,25 persen.
Sementara itu, jumlah percakapan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di media sosial sebesar 42,75 persen.
Data tersebut dirilis PoliticaWave di Cikini, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
"Percakapan terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dilakukan oleh sebanyak 61,25 persen akun, sementara Prabowo-Sandiaga diperbincangkan oleh sebanyak 38,75 persen akun," ujar Direktur Eksekutif PoliticaWave Yose Rizal.
Rizal menambahkan, Jokowi-Ma'ruf juga mengungguli Prabowo-Sandiaga ihwal sentimen positif dalam percakapan di media sosial.
Pada sisi sentimen percakapan, pasangan Jokowi-Ma’ruf diperbincangkan secara positif oleh netizen sebesar 80 persen dan percakapan negatif sebesar 20 persen.
Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandiaga meraih jumlah percakapan positif sebesar 74 persen dan percakapan negatif sebesar 26 persen.
Adapun beberapa isu positif yang ramai diperbincangkan netizen terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf adalah:
1. Kebersamaan Jokowi dengan keluarga
2. Deklarasi dukungan dari sejumlah pihak
3. Pertemuan dengan ulama
4. Pembangunan desa
5. Pembangunan infrastruktur
Sedangkan isu negatif terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf di antaranya menyangkut:
1. Pemenjaraan Ahmad Dhani
2. Kritik pernyataan Jokowi terkait propaganda Rusia
3. Doa KH Maimoen Zubair untuk Prabowo yang disampaikan di samping Jokowi
4. Pernyataan Menkominfo Rudiantara “Yang gaji kamu siapa?”
5. Pernyataan Wali Kota Semarang yang melarang warga menggunakan jalan tol jika tidak mendukung Jokowi juga menjadi isu negatif bagi Jokowi-Ma'ruf
Terkait pasangan Prabowo-Sandiaga, beberapa isu positif di antaranya, yaitu:
1. Doa KH Maimoen Zubair untuk Prabowo
2. Kegiatan jalan sehat bersama Prabowo
3. Blusukan Sandiaga
4. Deklarasi dukungan dari sejumlah pihak
5. Janji tidak impor
Sementara isu negatif yang diperbincangkan, yaitu:
1. Pernyataan Prabowo yang mengkritik Menkeu (pencetak utang)
2. Tudingan sandiwara korban banjir lumpur
3. Pernyataan Rocky Gerung terkait kitab suci fiksi
4. Leluhur Prabowo yang menangkap Pangeran Diponegoro
5. Hoaks terkait utang dari pendukungnya
Rilis di atas dilakukan PoliticaWave dengan mengumpulkan data secara real time dari berbagai media sosial yang ada di Indonesia, yakni Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, forum online dan portal berita.
PoliticaWave sebelumnya menyaring data dengan mengeluarkan akun robot dari data dan analisis.
Data yang diambil dari unggahan mengandung kata kunci terkait Jokowi, Ma’ruf, Prabowo, dan Sandiaga dan semua variasi penulisannya diambil pada periode 28 Januari–4 Februari 2019.
TONTON JUGA:
TAUTAN AWAL: https://nasional.kompas.com/read/2019/02/07/16055641/survei-populi-jokowi-maruf-541-persen-prabowo-sandi-31-persen dan https://nasional.kompas.com/read/2019/02/07/15341551/politicawave-jumlah-percakapan-jokowi-maruf-di-medsos-5725-persen-prabowo