Giliran Kubu Prabowo Tuding Jokowi Konsultan AS
Saling serang dua kubu calon presiden terus menemuka. Kali ini, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Jokowi menyebut konsultan asing menggunakan strategi propaganda ala Rusia, yakni melakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu. Propaganda tersebut, yang akan memecah belah rakyat.
Dua pekan sebelum Jokowi mengeluarkan kririknya, viral video Prabowo menyambut seorang pria bule-warga negara asing sesaat sebelum menyampaikan pada acara Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (14/1/2019).
Pria bule itu disebut-sebut sebagai Rob Allyn. Dia disebut-sebut sebagai konsultan politik Donald Trump di pemilu AS pada 2016. Dan pada Pilpres 2014, Rob Allyn diisukan merupakan bagian konsultan politik Prabowo - Hatta Radjasa.
Keberadaan Rob Allyn di acara Prabowo itu langsung dibantah Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik. Dia menyebut Prabowo mulanya menyambut kedatangan SBY. Tak lama, datang pria WNA mengenakan pakaian formal dan disalami Prabowo. Kata Rachland, pria itu merupakan perwakilan Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia.
"Namanya Artem Turkin. Perwakilan Kedubes Rusia," tutur Rachland melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Sesalkan
Sementara Direktorat Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Irawan Ronodipuro menyesalkan pernyataan calon presiden nomor 01 Joko Widodo yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019. Ia mengatakan, pihaknya merasa difitnah dengan adanya pernyataan tersebut.
"Kami sangat menyesalkan komentar tersebut datang dari Presiden. Kita tidak ada mempergunakan jasa konsultan asing. Di sini, kita difitnah. Sementara, di sana, justru mereka lebih banyak mendatangkan tenaga kerja asing. Memangnya Indonesia kurang tenaga kerja?" ujar Irawan, dikutip dari keterangan tertulisnya.
Irawan menegaskan, pihaknya tidak pernah menggunakan konsultan asing terkait Pilpres 2019. Ia menyebut, pernyataan Jokowi mengenai hal ini adalah kebohongan.
Irawan menyebut, isu ini memprovokasi dan mengganggu suasana demokrasi yang diharapkan terus berlangsung damai hingga Pemilu berakhir. "Jadi, saya sebagai direktur luar negeri BPN tahu betul bahwa kami tidak ada sama sekali konsultan asing," ucap dia.
"Di BPN ini, semua kumpulan anak-anak bangsa yang memang banyak mendapatkan pendidikan di luar negeri. Saya bisa memastikan kita tidak menggunakan konsultan politik asing. Maka pernyataan Presiden itu salah," kata Irawan.
Seperti diketahui, Pemerintah Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia angkat bicara usai isu propaganda hoax ala Rusia ramai dibicarakan. Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia, yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi, Senin (4/1).
Lewat Twitter, Kedubes Rusia juga berkomentar soal istilah 'propaganda Rusia'. Rusia menegaskan 'propaganda Rusia' adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realitas.
"Istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tegas Kedubes Rusia. (kompas.com/tribunnews)