Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik

Kubu Jokowi Lancarkan Serangan Bertubi-tubi, Kubu Prabowo Subianto Sebut Panik dan Stres

Kubu Prabowo malah menyebut serangan bertubi-tubi dari capres petahana tersebut karena panik dan stres.

Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS
Kubu Jokowi Lancarkan Serangan Bertubi-tubi, Kubu Prabowo Subianto Sebut Panik dan Stres 

Jokowi tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

“Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu,” jelasnya.

Jokowi juga menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu calon 02 lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.

Sedikit Keras

Jokowi pun mengakui baru-baru ini gaya pidatonya mulai berubah menjadi sedikit keras. Namun, menurut dia hal itu bukan lah sebuah masalah.

"Masa suruh halus terus, ya kadang-kadang kita kan bosan. Bolehlah keras-keras sedikit," kata Joko Widodo.

Jokowi menilai, meski keras, tak ada yang salah dari pernyataannya itu. Semua yang disampaikan adalah fakta.

"Yang penting menyampaikan fakta. Yang penting menyampaikan data. Yang penting tidak menyampaikan semburan dusta. Yang penting tidak menyampaikan semburan kebohongan. Yang paling penting bukan menyampaikan semburan hoaks," katanya.

Jokowi mengatakan, pidato bergaya keras itu sengaja ia lakukan untuk memotivasi para pendukung dan relawannya.

“Tujuannya memberi semangat pada relawan. Memang perlu militansi dalam setiap kita bekerja," kata dia.

Tanggapan Kubu Prabowo Subianto

Kubu Prabowo menilai langkah Jokowi yang mulai memainkan gaya menyerang ini sebagai bentuk kepanikan.

Sebab, berdasarkan survei internal mereka, selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi mulai menipis.

“Pak Jokowi panik dan stres. Kami merasa prihatin dengan kondisi beliau yang seperti dalam keadaan tertekan,” kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved