Dinkes Sitaro Lakukan Pengasapan DBD di Tiga Desa di Tagulandang
Pengasapan dilakukan di Desa Kisihang Tagulandang Selatan, Pahiyama dan Rende Tagulandang Induk.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Meski merupakan alternatif terakhir, pengasapan atau fogging terhadap nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah dangue (DBD), tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Pengasapan dilakukan di lokasi ditemukannya nyamuk Aedes aegypti.
"Sebab kalau terjadi kasus DBD berarti di situ ada indukan nyamuk, makanya kita harus matikan supaya tidak menyebar," jelas Louisa Makalare, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Sitaro, Jumat (25/1/2019).
Ia menjelaskan, beberapa hari terakhir dilakukan pengasapan di tiga desa di Kecamatan Tagulandang dan Tagulandang Selatan.

Baca: Satu Pasien DBD di Sitaro Meninggal Dunia
"Ada di Desa Kisihang Tagulandang Selatan, Pahiyama dan Rende Tagulandang Induk," ujarnya.
Ia mengatakan, sebenarnya pengasapan merupakan alternatif terakhir dalam pencegahan demam berdarah.
"Seharusnya yang kita lakukan yaitu 3M plus, itu yang mudah kita lakukan sendiri di rumah, sebab nyamuk ini bersembunyi di tempat yang bersih," kata dia.
"Jadi jangan biasakan untuk menumpuk sampah atau pakaian atau membiarkan wadah berisi air," lanjut dia.
Baca: Sudah 8 Warga Manado Tewas karena DBD, DPRD Desak Pemkot Tetapkan Status ‘Kejadian Luar Biasa’
Sebab di situ biasanya nyamuk Aedes aegypti akan bersarang dan bertelur untuk menghasilkan jentik.
Adapun pada awal tahun 2019 ini sudah delapan kasus DBD terjadi di Sitaro. Satu di antara pasien, anak berusia 6 tahun asal Tagulandang, meninggal dunia.
Louisa menjelaskan, delapan kasus tersebut di Siau satu orang Tagulandang 6 orang, dan Biaro satu orang.
"Dua pasien dewasa dan enam pasien anak," jelasnya.
BERITA POPULER:
Baca: Terungkap Alasan Gadis 28 Tahun Mau Dinikahi Kakek 70 Tahun Seusai Pacaran 10 Hari
Baca: Kabar Veronica Tan saat Ahok Bebas dan Ramai Diberitakan hingga Foto Mirip Bripda Puput
Baca: 5 Fakta 2 Rumah di Wanea Ludes Terbakar, Kapolsek Sempat Kaget dengan Kondisi Terduga Pembakar
Direktur RSUD Lapangan Sawang dr Edward Mendeng MSi menyebut, saat ini mereka sementara merawat satu pasien demam berdarah asal Talawid berusia enam tahun.
"Sudah melewati masa kritis, dan dalam proses pemulihan, satu atau dua hari ke depan bisa pulang, tergantung kondisi tubuh pasien," jelasnya.
Ia mengatakan, anak tersebut mendapatkan DBD dari Manado, sebab pada Desember lalu mereka ke Manado untuk pesiar.
"Kami sudah lakukan pengobatan dan terapi juga terhadap pasien," jelasnya. (*)