Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Fakta Lengkap Rumah Camat Mapanget Dirampok, dari Kronologi hingga Perampok Sempat Sebut Nama Anak

perampok berhasil membawa belasan telepon selular uang jutaan rupiah, sepatu, perhiasan emas total senilai Rp 30 juta, dan satu unit sepeda motor.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
KolaseTribunmanado.co.id/Tribunmanado/Facebook
Rumah milik dari Camat Mapanget Rein Heydemans yang berada di Perumahan Griya Paniki Indah Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang jadi target para perampok yang hingga belum diketahui identitasnya. 

Keempatnya menggunakan penutup wajah membawa parang dan senter.

Mereka menodong supaya tak berteriak dan memaksa mereka menyerahkan seluruh barang berharga serta perhiasan lalu mengunci enam punghuni rumah ini di dalam kamar.

Para maling itu lalu menggasak barang-barang berharga di lantai satu hingga ke lantai dua.

Mereka juga membuka paksa kendaraan dinas camat namun tak menemukan barang berharga.

Alhasil, belasan telepo selular, jutaan uang tunai, sepatu, perhiasan emas total senilai Rp 30 juta, dan satu unit sepeda motor Honda Beat.

Menurut korban, para maling ini bukan orang Manado lantaran dialeknya berbeda.

Dua jam kemudian para penghuni berhasil keluar dari kamar tempat disekap melalui jendela kamar.

Sementara, para maling telah berhasil kabur membawa barang curian mereka.

"Pelakunya menggunakan dialek Jawa. Memang di TKP kami menemukan sejumlah barang bukti, saat ini kami masih melakukan penyelidikan," kata Kapolsek Mapanget AKP Muclis.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel di TKP Rumah Camat Mapanget
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel di TKP Rumah Camat Mapanget (Tribun Manado / Alexander Pattyranie)

Rumah Tetangga Rhein Juga Kecurian Saat Natal Lalu, Polisi Periksa CCTV Restoran Pondok Bambu

Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan akan bertemu manajemen perumahan GPI pasca peristiwa pencurian dan penyekapan di rumahnya.

"Saya akan tanya manajemen soal keamanan kompleks ini, " kata dia.

Sebut Rein, pencurian memang biasa terjadi di perumahan itu.

Dua rumah tetangganya kecurian saat Natal tahun lalu.

"Rumah depan saya juga pernah kecurian, " kata dia.

Sebut Rein, ia sempat akan memasang CCTV di rumahnya.

Tapi belum sempat dilakukan, pencuri sudah keburu datang.

Dikatakan Rein, ada bukti CCTV milik satu restoran yang sudah diberikan ke polisi.  

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel melakukan olah TKP di rumah Camat Mapanget dan Keluarga
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel melakukan olah TKP di rumah Camat Mapanget dan Keluarga (Tribun manado/Arthur Rompis)

Keluarga Camat Sebut Ada Tato Burung Dilengan Perampok

Detty Emor istri camat menuturkan, kedua pelaku tersebut meminta ia sang suami serta Rico naik ke kasur.

Lemari di kamar itu dibongkar.

"Katanya kami hanya cari duit, " kata dia.

Disebut Detty, ia sempat menjerit.

Seorang diantaranya meminta agar ia diam.

Detty bercerita, para pelaku itu tak menemukan uang banyak.

Seorang diantaranya lantas menyatakan.

"Uang mereka ternyata tak disimpan disini, " beber dia.

Tak ada uang, kedua orang tersebut kemudian menggasak emas serta mutiara dalam brankas kamar tersebut.

Kedua pencuri juga minta ponsel mereka.

"Ponsel itu lantas diisikan ke tas oleh seorang yang bertubuh besar, " kata dia.

Kemudian kedua orang pencuri tersebut menggiring ketiganya ke kamar Ria.

Mereka disekap disana.

"Motor kemenakan saya hilang, uang sebesar Rp 5 juta hilang, emas, mutiara, tujuh ponsel, sepatu hingga baju," kata dia.

Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan, ia sendiri sempat terpikir melawan.

Dia seorang karateka dan baru saja latihan.

"Tapi saya pikir nasib mama dan anak saya, " kata dia.

Baca: Hanya karena Beda Pilihan Caleg, Makam Kakek dan Cucu di Gorontalo Dibongkar, PSI Bilang Begini

Sebut Rein, Mama dan seorang anaknya bernama Andre juga disekap di kamar depan.

Keduanya disekap seseorang.

"Seorang lagi di depan, jadi dugaan saya pelakunya ada empat orang, " kata dia.

Menurut Rhein kejadian penyekapan tersebut berlangsung setengah jam.

Ria kepada Tribunmanado.co.id membeber ciri dua orang yang menyekapnya.

Seorang bertubuh besar dan berlogat indonesia.

Dia jarang bicara.

"Seorang lagi bertubuh gempal, bicaranya campur Manado Indonesia, saya perhatikan ada tato burung di lengannya. 

Polisi melakukan penyelidikan di Rumah Camat Mapanget Rein Heydemans
Polisi melakukan penyelidikan di Rumah Camat Mapanget Rein Heydemans (Tribun manado/Arthur Rompis)

Pencuri Kembalikan Kamera Ria, Kelupaan Gondol Laptop

Peristiwa unik sempat terjadi dalam kejadian pencurian dan penyekapan di rumah Camat Mapanget Rein Heydemans di Perumahan Griya Paniki Indah Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget.

Ria keponakan Rhein memohon kepada seorang pencuri yang membawa kameranya.

Dia sendiri bertugas sebagai fotografer Humas Pemkot Manado.

"Saya menangis katakan pak tolong jangan bawa lari kamera saya, itu kamera kantor, " kata dia.

Di luar dugaan, pencuri tersebut mengembalikan kamera tersebut.

"Saya tak mengira ada pencuri yang seperti itu, " kata dia.

Detty Emor, Istri Rhein mengatakan, seorang pencuri sempat menggondol sebuah laptop.

Herannya laptop itu tidak dibawa pergi.

"Mungkin dia lupa, " kata dia.

Istimwa FB / Susan Margaret Palilingan
Kondisi rumah Istimwa FB / Susan Margaret Palilingan (Istimewa)

Detty membeber dirinya sempat memgeluh kedinginan saat akan dibawa turun ke kamar bawah.

Dan seorang pencuri menyilahkannya memakai jaket.

Usai Disekap, Camat Kumpul Keluarga Berdoa. "Tuhan Selamatkan Jiwa Kami"

Usai kejadian pencurian dan penyekapan di rumahnya di Perumahan Griya Paniki Indah Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Camat Mapanget Rein Heydemans langsung mengumpulkan keluarganya untuk berdoa.

"Ada enam orang, kami langsung berdoa, bersyukur, barang boleh hilang tapi nyawa kami Tuhan selamatkan," kata dia.

Baca: Beda Pilihan Caleg, Makam di Gorontalo Dibongkar, PSI: Pilihan Politik Itu hanya bagi yang Hidup

Menurut dia, pada kejadian pencurian serupa, banyak korban yang dibunuh.

Rein mengaku tidur pukul 1 malam.

Baca: Fakta Buaya yang Terkam Deasy Tuwo - Sempat Makan Buaya Lain, dan Gemar Makan Makanan Segar

Ia memperkirakan pencuri masuk sekira pukul 2 malam.

"Mereka masuk lewat jendela kamar depan, disana tidur mama dan anak saya, " kata dia.

Ia mengaku sempat ingin melawan para pencuri.

Tapi istri saya larang.

"Ibu dan anak saya juga disekap," kata dia.

Dikatakan Camat, mobilnya sempat diacak acak.

Bannya dikempeskan.

"Kuncinya juga mereka buang, " kata dia. 

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel turun langsung melakukan penyelidikan di rumah Camat Mapanget yang mengalami pencurian dan anggota keluarganya disekap di Perumahan GPI, Jalan Markisa 1 Nomor 10, Minggu (13/1/2019).
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel turun langsung melakukan penyelidikan di rumah Camat Mapanget yang mengalami pencurian dan anggota keluarganya disekap di Perumahan GPI, Jalan Markisa 1 Nomor 10, Minggu (13/1/2019). (Tribun manado/Arthur Rompis)

Camat: Pelaku Sempat Sebut Nama Anak Saya

Rumah Camat Mapanget Rein Heydemans dimasuki kawanan perampok yang diduga ada empat orang.

Dari pengakuan Camat Mapanget, seorang pencuri yang merampok serta menyekap keluarganya itu sempat menyebut nama anak dari sang camat.

"Sewaktu masuk ke dalam kamar, seorang diantara empat pelaku sempat menyebut nama anak saya, ia menyuruh anak saya yang masih kecil diam, " kata Camat Rhein Heydemans. 

Hal tersebut membuat dirinya curiga ada orang yang tahu lokasi rumah tersebut. 

Disebutnya, saat kejadian, anaknya itu bersama sang oma. 

Anaknya ketakutan lantas membenamkan diri dengan selimut.

Namun sang Oma sempat terlibat perdebatan dengan pencuri tersebut. 

"Mama sempat berdebat tapi herannya tidak diapa-apakan, " kata dia. 

Kapolresta Manado Koordinasi dengan Polda Sulut Terkait Perampokan di Rumah Camat

Minggu (13/01/2019) siang jajaran petinggi Polresta Manado menyambangi rumah kediaman Camat Mapanget Rein Heydemans di Jalan Markisa Perumahan Griya Paniki Indah (GPI), Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Mereka antara lain Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel dan Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Wibowo Sitepu, didampingi Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani.

Mereka mendalami kasusnya dengan turun langsung melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca: 9 Fakta Deasy Tuwo Tewas Dimangsa Buaya Bosnya - dari Kebaikannya hingga Cerita Mantan Pawang Buaya

Baca: Bebas 24 Januari 2019, Ahok Bocorkan Rencana Rahasianya, Ia Akan ke Sini dan Bertemu Sosok Ini

"Ada beberapa indikasi yang perlu kita lakukan dalam. Sesuai informasi sudah beberapa kali terjadi di kompleks ini," ujar kapolresta.

Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Sulut untuk percepatan menyelesaikan kasus ini.

"Sabar aja dulu ya mudah-mudahan aja cepat terungkap tapi untuk data masih kita dalami," kata kapolresta.

(Tribun Manado/Indri Fransiska Panigoro/Alp/Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved