Fakta Lengkap Rumah Camat Mapanget Dirampok, dari Kronologi hingga Perampok Sempat Sebut Nama Anak
perampok berhasil membawa belasan telepon selular uang jutaan rupiah, sepatu, perhiasan emas total senilai Rp 30 juta, dan satu unit sepeda motor.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
"Motor kemenakan saya hilang, uang sebesar Rp 5 juta hilang, emas, mutiara, tujuh ponsel, sepatu hingga baju," kata dia.
Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan, ia sendiri sempat terpikir melawan.
Dia seorang karateka dan baru saja latihan.
"Tapi saya pikir nasib mama dan anak saya, " kata dia.

Sebut Rein, Mama dan seorang anaknya bernama Andre juga disekap di kamar depan.
Keduanya disekap seseorang.
"Seorang lagi di depan, jadi dugaan saya pelakunya ada empat orang, " kata dia.
Menurut Rhein kejadian penyekapan tersebut berlangsung setengah jam.
Ria kepada Tribunmanado.co.id membeber ciri dua orang yang menyekapnya.
Seorang bertubuh besar dan berlogat indonesia.
Dia jarang bicara.
"Seorang lagi bertubuh gempal, bicaranya campur Manado Indonesia, saya perhatikan ada tato burung di lengannya.
Polisi Masih Memburu Pelaku Pencurian di Rumah Camat Mapanget
Sejumlah barang berharga hingga jutaan uang tunai milik Camat Mapanget Rein Heydemans di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (12/01/2019) pukul 02.00 Wita dini hari digasak gerombolan maling.
Rumah camat yang terletak di Jalan Markisa itu dicongkel jendela kamar depan rumah oleh para maling dan masuk menodong penghuninya.