Hanya karena Beda Pilihan Caleg, Makam Kakek dan Cucu di Gorontalo Dibongkar, PSI Bilang Begini
Hanya gara-gara berbeda pilihan politik di Pemilu 2019, dua makam yang di Gorontalo harus dibongkar.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, GORONTALO - Hanya gara-gara berbeda pilihan politik di Pemilu 2019, dua makam yang di Gorontalo harus dibongkar.
Akibat pembongakaran makam itu, dua jasad yang sudah terkubur bertahun-tahun terpaksa diangkat untuk dipindah.
Kejadian yang memilukan itu terjadi di Dusun II Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (12/01/2019).
Baca: Irish Bella Dilamar Ammar Zonid dengan Cara Seperti Ini, Terharu, Irish Sampai Jatuhkan Ini
Makam yang dibongkar itu adalah makam milik seorang kakek yang bernama Masri Dunggio dan cucunya Siti Aisyah Hamsah.
Padahal jenazah sang kakek sudah dimakamkan 26 tahun lamanya, sedangkan sang cucu si Siti sudah setahun lamanya dimakamkan di tanah tersebut.

Makam yang berada di belakang rumah warga bernama Awono itu dibongkar dan dipindahkan oleh keluarga ahli waris, setelah terjadi perselisihan dengan pemilik lahan yang sebenarnya bersepupu dengan almarhum.
Baca: 6 Updating Transfer Pemain Persib Bandung Resmi Hengkang, Benarkah ke Persebaya?
Baca: Sejoli Pelajar SMK di Sidoarjo Kubur Bayi Mereka Hidup-hidup, Terbongkar saat Pindahkan Kuburan
Diduga pemicunya adalah perbedaan pilihan politik pemilihan caleg DPRD Kabupaten Bone Bolango.
Awono diketahui memiliki ikatan keluarga dengan caleg tersebut.
Awonopun ingin agar caleg Naini atau Iriani yang merupakan kerabatnya dipilih saat pemilu.
Mirisnya lagi, Abdul Salam Pomontolo, pihak keluarga almarhum mengungkapkan, Awono diduga mengancam kalau keluarga almarhum tidak memilih caleg yang dimaksud, maka makam yang berada di tanah tersebut silakan dibongkar dan tidak boleh lagi ada yang bisa dikubur di situ.
Baca: 9 Fakta Deasy Tuwo Tewas Dimangsa Buaya Bosnya - dari Kebaikannya hingga Cerita Mantan Pawang Buaya
“Dia bilang berulang kali, kalau Kam tidak pilih Iriani, kuburan ini segara pindah. Dan kalau tetap tidak mau pilih, kalau ada lagi yang mati tidak bisa dikubur sini. Dab tempat ini saya pagar,” kata Abdul meniru ucapan Awono.
Polisi dan aparat pemerintahan desa sebenarnya sudah mencoba memediasi kedua pihak, tapi buntu.
Baca: Ketika Foto Jenderal Gatot Dicatut Tim Sukses Prabowo-Sandi: Secepatnya Turunkan Baliho Tersebut