Pabrik Vodka Sulut Akan Bidik Pasar ASEAN: Bupati Tetty Paruntu Urus Izin ke Jakarta
Industrialisasi minuman tradisional cap tikus punya potensi besar. Sulawesi Utara yang memiliki perkebunan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Ia bersyukur mendengar pemerimtah akan membangun pabrik Vodka di Desa Kapitu. Ini berarti kesejahteraan mereka juga akan meningkat di kemudian hari.
Minsel dikenal sebagai sentra Cap Tikus. Lolasi pengelolaan ini di antaranya Kecamatan Motoling, Tareran, Tumpaan dan Amurang.
Deiry Malonda, pedagang pengumpul asal Desa Lapi, Kecamatan Tareran menuturkan, profesi ini sudah dijalaninya bertahun-tahun.
Baca: 6 Manfaat Vodka
Keuntungan yang didapat cukup lumayan. "Kalau saya biasa ambil (beli) Cap Tikus yang kadarnya 40 persen (alkohol),” kata dia, Senin (19/11/2018).
Untuk per jeriken, ia mengambil untung Rp 148 ribu. Deiry biasa menjual kembali Cap Tikus kepada pedagang di Manado.
"Per jeriken itu ada 40 botol. Untuk kadar 40 persen dijual 220. Jadi, dihitung 40 kali 40 kali 220 didapat Rp 352 ribu," kata dia.
Itulah harga yang dijual oleh petani kepada pedagang pengumpul. Kalau di Manado Deiry menjual kembali Rp 500 ribu per jeriken.
Soal rencana bangun pabrik Vodka, Diry merespons positif. Apalagi pedagang pengumpul bisa menjual langsung produksi itu ke pemerintah. "Saatnya Minsel punya ciri khas tersendiri seperti pabrik Vodka Cap Tikus. Kami hanya berharap agar dilibatkan," ujar dia. (ryo/dru)