Benny Rhamdani: Ini Pertarungan Ideologi, Beber Skenario Ahok dalam Pilpres
Benny Rhamdani, Direktur Kampanye nasional Jokowi Ma'ruf Amin menyatakan, Pilpres 2019 bukan pilpres biasa.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Pasangan Jokowi KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristianto membekali pengurus parpol pengusung dan pendukung pasangan Capres Cawapres Jokowi serta relawan dalam Konsolidasi dan ikrar bersama tim kampanye daerah dan relawan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Joko Widodo KH Ma'ruf Amin, Senin (12/11/2018) pagi di Sintesa Peninsula Manado, Sulut.
Kristianto membeber strategi utama pihaknya adalah turun ke bawah.
"Seperti yang dilakukan pak Jokowi yakni blusukan, " kata dia.
Ia meminta parpol dan relawan untuk bersatu memenangkan Jokowi Amin.
Pada kesempatan itu, Kristianto membeber sejumlah prestasi Jokowi.
"Pak Jokowi berhasil dalam tempo singkat menyelesaikan proyek yang mangkrak puluhan tahun, seperti MRT serta jembatan Sukarno, " kata dia.
Ungkap dia, Jokowi berhasil menghapus sejumlah kecurangan yang tak tersentuh selama puluhan tahun salah satunya pencurian ikan.
Tak hanya infrastruktur, ujar dia, Jokowi juga membangun mental bangsa.
"Prestasi Jokowi diakui international, Indonesia masuk empat besar negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia," kata dia.
Benny Rhamdani, Direktur Kampanye nasional Jokowi Ma'ruf Amin menyatakan, Pilpres 2019 bukan pilpres biasa.
"Pilpres 2019 bukan semata kontestasi pergantian kepemimpinan, ini adalah pertarungan ideologi dengan pertanyaan besar apakah indonesia masih ada atau tidak," kata dia saat peresmian Sekretariat tim Kampanye Daerah provinsi Sulut Joko Widodo Ma'ruf Amin di kawasan Megamas Manado Senin (12/11/2018).
Menurut dia, realita politik saat ini sangat menyedihkan, di mana kebohongan jadi industri.
"Semua orang coba dicuci otaknya dengan kabar hoaks, " kata dia.
Dikatakan Rhamdani, politik kotor yang menjatuhkan Ahok coba diterapkan pada Jokowi.
Dibebernya, sentimen agama dalam pilkada Jakarta dibawa ke Pilpres.
"Isu agama menyebar, bukan lagi tentang visi dan misi," kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan kemunculan sejumlah pihak yang mengusung ideologi radikal.
Mereka punya agenda besar hendak mengganti dasar negara.
"Dulunya mereka sembunyi, kemudian mereka muncul sejak pilkada jakarta dan kini mulai menunjukkan gigi, " kata dia.
Ia mengajak seluruh warga untuk menyelamatkan pancasila dan keberagaman yang merupakan warisan bangsa.
Rhamdani membeber, sejumlah alasan mengapa Jokowi harus dipilih.
Menurut Benny, Jokowi berhasil menyingkirkan stigma jawa sentris dan jawa sentris.
"Pak Jokowi membangun Papua, Maluku dan Sulawesi yang sebelumnya termarjinalkan, " kata dia.
Sebut Benny, Jokowi berkali kali ke Papua demi memacu pembangunan di sana.
Langkah itu tak populis dalam kacamata politik.
"Di Papua pemilihnya hanya 3 juta bandingkan misalnya daerah lain, tapi pak Jokowi tak peduli, baginya yang terpenting adalah kemajuan daerah, " kata dia. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)