Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Yohanes Manapode Bertahan 27 Hari di Perahu Terbalik, Ini Nelayan Ketiga Sulut yang Hanyut di Laut

Yohanes Manapode, nelayan asal Desa Tabang, Kecamatan Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud ditemukan selamat di perairan Papua New Guinea

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Yohanes Manapode 

TRIBUN MANADO.CO.ID.CO.ID - Kembali seorang nelayan Sulawesi Utara hanyut di lautan selama berhari-hari dan ditemukan selamat.

Yohanes Manapode, nelayan asal Desa Tabang, Kecamatan Rainis, Kabupaten Kepulauan Talaud ditemukan dalam keadaan selamat di perairan Papua New Guinea 15 September 2018.

Ia hanyut dari perairan Talaud selama 27 hari sejak 18 Agustus 2018.

Kini Yohanes tengah berada di KBRI Filipina menanti proses kepulangan.

Kisah Yohanes tak kalah seru dibanding dengan Aldi Adilang dan Stenly Tatoy.

Baca: Aldi Adilang, Nelayan yang Hanyut ke Laut Guam akan Ulang Tahun ke-19: Dia Akan Cerita Semuanya

Baca: Aldi Adilang, Nelayan Wori yang Hanyut 49 Hari hingga ke Laut Guam, Diundang Bertemu Menteri Susi

Aldi Adilang
Aldi Adilang (TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS)

Baca: Stenly Tatoy, Nelayan Hanyut 80 Hari hingga ke Pulau Yap Ditangani KBRI Tokyo

Baca: Cerita Stenly Tatoy, Nelayan Hanyut 80 Hari di Laut, Begini Caranya Bertahan Hidup di Laut

Beda dengan Aldi dan Stenly yang hanyut di rakit, Yohanes hanyut di atas perahu nelayan mini.

Stenly Tatoy melakukan video call dan Stenly Tatoy saat di RS di Jepang
Stenly Tatoy melakukan video call dan Stenly Tatoy saat di RS di Jepang ()

Penuturan Danny kakak korban, sang adik hanyut setelah perahunya mati mesin. Perahu itu kemudian dipukul ombak hingga terbalik.

"Selama beberapa hari ia berjuang di laut dengan berpegangan di perahu," kata dia.
Ceritanya, dengan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki, Yohanes berhasil membalikkan perahu. Tapi masalah tak berakhir sampai di situ.

Yohanes tak punya bekal makanan dan minuman. Untuk makan, ia menggaet sisa kelapa yang hanyut di perairan.

"Untuk minum ia ambil ember yang hanyut di laut lalu tampung air hujan," kata dia.

Kena air garam setiap hari membuat pakaiannya rusak.
Pada akhirnya pakaian ia buka.

Tinggal sisa celana dalam. Dalam keadaan itu, ia disengat panas kala siang hari dan terserang dingin saat malam.

"Ia sudah nyaris mati dan akhirnya ditemukan kapal ikan Taiwan," kata dia.

Ia mengaku sudah melakukan video call dengan sang kakak.
"Kami harap ia bisa segera dipulangkan," kata dia. (art)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved