Stenly Tatoy, Nelayan Hanyut 80 Hari hingga ke Pulau Yap Ditangani KBRI Tokyo
Keinginan Stenly Tatoy, nelayan asal Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang selamat setelah terombang ambing selama 80 Hari
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Keinginan Stenly Tatoy, nelayan asal Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang selamat setelah terombang ambing selama 80 Hari di laut lepas untuk pulang segera terwujud.
Pemulangan Stenly sementara diurus KBRI Tokyo.
"Dari KBRI minta kirim foto KK dan KTP ke email mereka," kata Herdi Tatoy, adik kandung kepada
Tribun Manado via WA, Jumat (12/10/2018).
Baca: Cerita Stenly Tatoy, Nelayan Hanyut 80 Hari di Laut, Begini Caranya Bertahan Hidup di Laut
Herdi mengaku tidak paham proses itu hingga bertanya pada Tribun Manado.
Ia gembira ketika pada akhirnya mengetahui caranya.
"Dia ingin sekali pulang kemari," kata dia.
Dikatakan Herdi perusahaan yang mempekerjakan Stenly beritikat baik dengan menyatakan akan membantu kepulangan Stenly.

Cara Bertahan Hidup di Laut
Stenly Tatoy (37) membeber kisah ajaib yang dialaminya selama di laut.
Kepada tribunmanado.co.id, Stenly Tatoy yang sedang melakukan video call dengan sang adik Herdi Tatoy di Restaurant Jumbo tempat Herdi bekerja.
Stenly menuturkan ia hanyut dari tanggal 9 Juli, ia bertahan hidup dengan memakan ikan.
Seperti Aldi Adilang, dia memotong papan di rakit menjadi kayu bakar untuk membakar ikan.
"Kadang saya makan ikan mentah," kata dia.
Baca: Stenly Tatoy, Nelayan Hanyut 80 Hari Lakukan Video Call: Saya Sehat-sehat, Ingin Pulang
Stenly menuturkan, ia menghabiskan waktu dengan membaca Alkitab.
Alkitab dibacanya dari Kejadian hingga wahyu.
"Saya baca sampai habis," kata dia.
Ia diselamatkan oleh seorang nelayan setempat yang baik hati pada 5 Oktober.