Warga Sulut Korban TPPO
Eks Pekerja Love Scam di Kamboja Sebut Ada Warga Sulut yang Tipu Bos Batu Bara Rp 120 M: Jago Merayu
Ko sampai berhasil menipu Rp 120 miliar dari bos batu bara di Provinsi Kalimantan. Dan mendapatkan komisi Rp 12 miliar.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tengah kerasnya dunia scam itu, muncullah sosok Ko, pemuda Minahasa Utara (Minut). Sulawesi Utara (Sulut) berusia 23 tahun.
Ia disebut “anak emas” perusahaan karena kepiawaiannya merayu korban love scam dan scam e-commerce.
Love scam adalah jenis penipuan berkedok asmara daring di mana pelaku (scammer) memalsukan identitasnya untuk membangun hubungan romantis dengan korban, lalu memanfaatkannya untuk meraup keuntungan finansial.
Pelaku biasanya menggunakan identitas palsu dengan foto menarik di media sosial atau aplikasi kencan, dan setelah korban jatuh cinta, pelaku akan mulai meminta sejumlah uang dengan berbagai alasan.
Sedangkan scam e-commerce adalah tindakan menipu pelanggan atau pedagang untuk mendapatkan keuntungan finansial dengan memanfaatkan transaksi daring. Modusnya beragam, mulai dari penawaran harga terlalu murah, pemalsuan identitas, hingga meminta transfer ke rekening pribadi

Ko disebut oleh IT (20-an) warga Sulut yang merupakan teman kerjanya sewaktu di perusahaan scam Kamboja, mampu menipu seorang bos batu bara di Kalimantan hingga Rp120 miliar.
Dari capaian itu, Ko disebut mendapat komisi Rp12 miliar.
Modus yang digunakan Ko berbeda-beda setiap korban, tapi polanya sama, janji manis, tipu daya, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan yang disediakan perusahaan scam berupa deepfake hingga korban yang hancur.
Selain terkenal karena parasnya yang tampan, kata IT, Ko juga dikenal lihai dalam merayu. Saat Ko berbicara, semua orang menurutinya karena kata-katanya yang persuasif dan penuh daya tarik. Ko memiliki kemampuan untuk membuat lawan bicaranya terpengaruh dan mengikuti apa yang dikatakannya.
Masih kata IT, bagi lawan bicaranya, Ko menjadi sosok yang dirindukan, membuat hati penasaran, dan membuat orang rela mengorbankan segalanya demi bisa terus berkomunikasi dengannya.
IT menyebut Ko jago memainkan peran, kadang sebagai perempuan, kadang sebagai laki-laki, bahkan memanfaatkan teknologi deepfake untuk menipu korbannya.
Deepfake adalah teknologi yang berupa konten (gambar, video, audio) palsu yang dibuat secara digital menggunakan kecerdasan buatan (AI) sehingga terlihat sangat nyata dan mirip dengan aslinya.
Teknologi ini mampu memanipulasi wajah, suara, dan rekaman sehingga seseorang tampak melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan, dan dapat digunakan untuk tujuan jahat seperti merusak reputasi, menyebarkan disinformasi, atau melakukan penipuan.
“Jadi ada aplikasi sendiri seperti AI yang bisa mengubah sosok dan suara laki-laki menjadi perempuan ataupun sebaliknya," aku IT kepada Tribunmanado.co.id Jumat 8 Agustus 2025 di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).
Lebih lanjut kata IT, kalau korban love scam cuma punya saldo di bawah Rp1 miliar, Ko tidak akan tanggapi.
Ternyata Ini Penyebab Warga Sulut Susah Dapat Pekerjaan Meski Lowongan Kerja di Sulawesi Utara Ada |
![]() |
---|
Sulawesi Utara Zona Merah TPPO ke Kamboja, BP3MI Imbau Warga Sulut Jangan Tergiur dengan Gaji Tinggi |
![]() |
---|
Puluhan Korban yang Mau ke Thailand dan Kamboja Disuruh Menyamar Jadi Turis Supaya Lolos Pemeriksaan |
![]() |
---|
Kisah Alfri, Warga Sulut yang Pulang Linglung dari Kamboja, Selama 2 Minggu Lari tak Pakai Celana |
![]() |
---|
Warga Sulut Rekrut 100 Orang Kerja di Kamboja, Beber Syarat Kerja dan Jalur Supaya Lolos Pemeriksaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.