Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pdt Sompe Minta Jemaat Tak Reaktif, Habib Bahar: Saya Punya Banyak Teman Pendeta

Kontroversi yang berujung aksi penolakan ormas adat Minahasa terhadap dua pentolan gerakan 212, Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado
ANGDAM XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang dan Wakapolda Sulut Brigjen Pol Johny Asadomah terjun langsung ke jalan Martadinata, Selasa (16/10/2018). 

Ia menyampaikan ini usai melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Manado. Vicky berterima kasih kepada aparat keamanan kepolisian dan TNI yang cepat mengambil langkah representatif terhadap gangguan keamanan yang terjadi di wilayah Manado.

"Terima kasih kepada aparat keamanan kita, yang secara cepat meredam berbagai aksi yang dapat memicu terjadinya intoleran di Manado," ungkap orang nomor satu di Manado itu.

Vicky meminta aparat Pemerintah Kota Manado sampai camat, lurah dan kepala lingkungan atau pala untuk menciptakan suasana yang aman rukun dan damai di tengah masyarakat.

"Sebagai pemerintah harus proaktif menyampaikan kepada masyarakat agar menjaga Manado ini tetap aman, rukun dan damai. Ingatkan kepada masyarakat, pupuk rasa cinta terhadap Kota Manado, jaga kerukunan, jangan mudah terprovokasi dengan melakukan hal-hal yang dapat memecah belah kerukunan di kota tercinta ini," ucapnya.

Vicky juga mengajak pengurus Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama, Forum Kerukunan Umat Beragama serta tokoh agama di Manado agar ikut berperan memberikan pengertian kepada umat beragama tentang semangat toleransi yang terjaga selama ini.

"Saya mengajak juga para tokoh agama dan pengurus BKSAUA dan FKUB untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan berbagai aksi yang mengganggu kehidupan kebersamaan kita di rumah besar Manado ini.

Sekali lagi, Manado adalah rumah kita, Manado kota toleran. Manado adalah kota yang rukun bagi kita semua, karena damai itu indah dan aman itu mahal," jelasnya.

Wakil Wali Kota Mor Dominus Bastiaan menambahkan, saat ini, Manado terkenal dengan sebutan kota paling toleran di Indonesia.

"Jadi mari kita jangan mudah diadu domba. Kita ciptakan bersama hidup yang aman dan nyaman, karena Torang Samua Ciptaan Tuhan dan Torang Samua Basudara," ujarnya, Selasa kemarin.

Ia mengaku saat mendengar adanya aksi yang nyaris berbuntut anarkis belum lama ini. Pihaknya merasa prihatin dan segera berkoordinasi dengan aparat pemerintahan baik tingkat kecamatan dan kelurahan, serta aparat keamanan untuk bisa mengatasi dan meredam aksi yang bakal merusak nilai-nilai kota toleran yang dipegang warga Manado. (fin/nie/dma/fer/art)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved