Pdt Sompe Minta Jemaat Tak Reaktif, Habib Bahar: Saya Punya Banyak Teman Pendeta
Kontroversi yang berujung aksi penolakan ormas adat Minahasa terhadap dua pentolan gerakan 212, Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kapolresta Kumara ketika dikonfirmasi Selasa (16/10/2018) mengatakan semua personil yang ditugaskan siaga selama 24 jam.
"Memang ada gesekan pasca demo, tapi semuanya masih bisa kami kontrol dan awasi," tegasnya.

Habib Bahan-Hanif Tinggalkan Manado
Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith didaulat menyampaikan sambutan dalam acara haul ke-7 Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith.
Acara keluarga Smith itu dirangkaikan tagbligh akbar dan doa untuk bangsa Indonesia, khususnya doa bersama untuk korban pascagempa di Palu dan Donggala di halaman Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame Selasa (16/10/2018) dini hari.
Bahar mengaku datang ke Manado karena haul ketujuh abanya. Ia mengaku orang Manado. "Kubur keluargaku ada di dekat masjid ini. Kita orang Manado," katanya.
Baca: Kehadirannya Ditolak Ormas Adat, Habib Bahar bin Smith: Kita Orang Manado
Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-athos paling awal memberikan tausyiah. Ia mengatakan orang yang sudah meninggal seperti orang tenggelam. "Apapun yang bisa mereka pegang mereka akan pegang. Begitu juga dengan mereka yang sudah meningggal butuh doa kita," katanya.
Selanjutnya, ia mengatakan musuh mereka bukan orang Nasrani. Ia meminta semua menjaga Republik Indonesia. "Siap lindungi. Siap jaga Indonesia," katanya. Kedatangan keduanya disambut beramai-ramai oleh jamaah masjid.
Keduanya kemudian makan malam secara tertutup di rumah keluarga Smith di samping masjid. Habib Hanif sempat melayani wartawan Kompas Gramedia Group untuk wawancara di depan rumah. Ia mengatakan tidak ada agenda politik di Manado. "Kami datang untuk berdoa. Saya undangan tapi habib Bahar memang tuan rumah," katanya.
Setelah menjalani serangkaian acara, akhirnya dua pentolan gerakan 212 akhirnya meninggalkan Manado, Selasa (16/10/2018) pagi. Dari informasi yang diperoleh tribunmanado.co.id, keduanya berangkat ke Jakarta pukul 06.00 Wita.
Kapolresta Manado Kombes Pol FX Surya Kumara ketika dikonfirmasi membenarkan dua habib itu sudah kembali ke Jakarta. "Tadi pagi sudah balik dan situasinya aman," kata dia.
Perwira tiga melati ini juga meminta agar masyarakat tidak melakukan demonstrasi lagi. "Sekarang kita fokus jaga Manado aman saja, jangan muda terpecah belah," tegasnya.

Vicky: Mari Kita Jaga Manado
Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut mengimbau masyarakat agar menjaga kerukunan dan kedamaian di Manado. Jangan mudah tersulut dengan berbagai berita hoaks yang sifatnya provokatif serta memecah-belah keharmonisan dan semangat toleransi.
Apalagi selama ini Manado telah dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia. Hal ini bukan hanya slogan semata, tetapi merupakan ciri khas warga Manado yang cinta damai dan menjunjung tinggi kerukunan dalam perbedaan suku, agama, ras dan antar-golongan.
"Masyarakat tidak boleh terpecah-belah hanya karena oknum-oknum tertentu. Mari kita jaga Manado supaya tetap aman dan kondusif. Kerukunan yang tercipta selama ini merupakan jati diri kita orang Manado, jangan sampai rusak karena hanya karena emosi sesaat, tanpa berpikir jauh ke depan," ujarnya, Selasa (16/10).