Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kubu Prabowo Sulut Soroti Kopra Serta Lemahnya Penegakkan Hukum

Kubu Prabowo mengangkat sejumlah kelemahan pemerintahan Jokowi dalam kampanyenya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro

TRIBUN MANADO.CO.ID, MANADO - Kubu Prabowo mengangkat sejumlah kelemahan pemerintahan Jokowi dalam kampanyenya.

Untuk Sulut, kubu Prabowo menyoroti jatuhnya harga sejumlah komediti andalan Sulut.

"Harga Kopra jatuh, petani benar benar merana," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Sulut Melky Suawa.

Beber Suawa, kelesuan ekonomi Indonesia saat ini adalah fakta.

Masyarakat betul betul merasakan dampaknya.

"Banyak PHK, usaha gulung tikar, sulit cari pekerjaan, harga harga naik, rupiah terjun bebas dan lainnya," kata dia.

Suawa menyatakan, masyarakat Indonesia tidak bisa lagi dibodohi oleh
angka-angka statistik yang menyajikan prestasi pemerintah di bidang ekonomi.

Kenyataan hidup sehari-hari telah membantahnya.

"Rakyat tak bisa dibodohi lagi," kata dia.

Dikatakan Suawa, Jokowi terbukti melanggar janji kampanyenya.

Jokowi menjanjikan pertumbuhan ekonomi sejumlah 7 persen per tahun.

Tapi pertumbuhan terpuruk di bawah 5 persen.

"Janjinya swasembada tapi impor terus, petani menderita, janji anti hutang malah kita terus berhutang, janji buka 10 juta lapangan kerja tapi banyak yang PHK," kata dia.

Ungkap Melky, dahulu banyak masyarakat terbuai janji manis Jokowi hingga memilihnya.
"Tapi kini masyarakat yang akan menumbangkannya karena ingkar janji," kata dia.

Ketua Tidar Sulut Aif Darea menyatakan, kelesuan ekonomi saat ini bukanlah kampanye hitam tapi benar benar fakta.

Pihaknya menerangkan itu ke masyarakat agar bisa memahami mengapa perlu ganti presiden.

"Malah masyarakat yang kadang ceramahi kami soal kegagalan ekonomi Jokowi," beber dia.

Dikatakan Darea, pihaknya anti kampanye hoaks.

Semua yang dikampanyekan pihaknya berbasis data.

"Dan masyarakat merasakannya," kata dia.

Di level nasional, Darea menyoroti masalah hilangnya kemandirian bangsa.

"Jangankan beras, garam pun kita impor, padahal garis pantai indonesia panjang, lahan pertaniannya juga besar," kata dia.

Khusus Sulut Darea menyoroti masalah penegakkan hukum.

Sejumlah kepala daerah yang terindikasi korupsi aman setelah berlindung di sebuah parpol pendukung pemerintah.

"Tak perlu dikampanyekan juga, kita semua merasakannya," kata dia. (art)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved