Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BMKG: Angin Puting Beliung Terjadi Adanya Pertumbuhan Awan Kumulonimbus

BMKG Stasiun Meteorologi Stasiun Sam Ratulangi Manado transisi dari musim hujan ke kemarau hingga awal bulan Mei.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
ISTIMEWA
Rumah warga Desa Tounelet, Kecamatan Kakas, Minahasa diterjang angin puting beliung pada Senin (23/4/2018) sekitar pukul 13:00 Wita. 

Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Stasiun Sam Ratulangi Manado transisi dari musim hujan ke kemarau hingga awal bulan Mei.

"Secara umum Sulawesi Utara sudah memasuki musim pancaroba atau transisi dari musim hujan ke kemarau hingga awal bulan Mei," ujar Kasie Observasi dan Informasi SUTIKNO, SE SSi MSi, Senin (23/4/2018).

Dengan demikian kejadian puting beliung lebih sering terjadi pada saat pancaroba seperti sekarang ini.

Potensinya dapat terjadi diseluruh wilayah Sulut. Kejadian ini sangat lokal atau dalam area yang tidak luas dan waktu yang singkat.

Baca: Dani Jualan Ular Piton di Pinggir Jalan Raya Paniki, Sekilo Rp 50 Ribu, Mau?

Baca: Penjagalan Anjing di Pasar Tomohon Jadi Sorotan, Anggota DPRD Sulut: Ada Perbedaan Tradisi Budaya

Puting beliung tidak terdeteksi secara detail oleh citra Satelit dan Radar cuaca.

Puting beliung terjadi karena adanya pertumbuhan awan kumulonimbus yang sangat kuat sehingga terdapat perbedaan suhu dan tekanan udara antara awan kumulonimbus yang sangat kuat sehingga terdapat perbedaan suhu dan tekanan udara antara awan dengan permukaan tanah.

Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan Sinoptik pada jam 14.00 Wita mengenai kondisi cuaca di Stasiun Geofisika Tondano yang merupakan stasiun terdekat dari lokasi kejadian menunjukkan sebagai berikut untuk Angin Calm (Lemah) , pengelihatan mendatar 6 kilometer, kondisi cuaca hujan ringan di sertai badai guntur.

Untuk suhu udara 23.5 derajat celsius, jumlah hujan dari Jam 8.00-14.00 Wita 4.0 milimeter. Jenis awan terdapat awan Comulunimbus dengan tinggi dasar awan 600 meter.

Baca: Parlemen Uni Eropa Tanya Video Sadis Penjagalan Anjing, Ini Penjelasan dan Upaya Pemkot Tomohon

Baca: Autopsi Jenazah Jecky Payow Bikin Heboh, Tenyata Pelaku Bunuh Korban Gara-gara Hal Sepele ini

Sedangkan menurut Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Carisz Kainama mengungkapkan prakiraan Cuaca Sulawesi Utara 24 April 2018 sebagai berikut pagi hari akan berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Manado, Airmadidi, Tondano, Amurang, Lolak, Molibagu, dan Tutuyan.

Untuk siang hari berawan dan berpotensi hujan ringan di seluruh wilayah Sulawesi Utara kecuali di wilayah Ondong Siau, Tahuna dan Melonguane diprakirakan berawan. Berpotensi hujan sedang di wilayah Molibagu dan Tutuyan.

Malam hari dan dini hari kondisi cuaca berawan. Suhu udara : 18 – 32 derajat celsius. Kelembaban udara : 65 – 95 persen.

Untuk angin bertiup dari Barat Daya ke Timur Laut dengan kecepatan 5 – 10 kilometer per jam.

Untuk peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Manado, Kotamobagu, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggada, Minahasa Selatan, Bolmong, Boltim, Bolsel. (Herviansyah)

ist
ist ()

6 Keluarga Jadi Korban Puting Beliung

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut menyalurkan bantuan untuk 6 keluarga korban bencana angin puting beliung di Desa Tounelet, Kecamatan Kakas, Minahasa, Senin (23/4/2018) sekitar pukul 13:00 Wita.

Joi Oroh, Kepala BPBD Sulut menyampaikan bantuan yang disalurkan berupa bantuan penanganan darurat seperti family kit, mie instan, kasur, air mineral, ikan kaleng

Kondisi rumah yang diterjang angin puting beliung di Desa Tonelet Kecamatan Kakas. (BPBD Minahasa)

"Bantuan ini dari BPBD Sulut dan BPBD Minahasa untuk 6 keluarga korban bencana," kata dia.

Baca: Jenazah Jecky Payow Diautopsi Tanpa Izin Keluarga, Tanggapan Dosen FH Unsrat ini Mengejutkan

Baca: Heboh Facebook Ditutup, Muncul Ajakan Ketik @[4:0] Agar Tak Diblokir, Ternyata Hoaks!

Penanganan bencana kali tidak seperti bencana banjir 2014 silam, dimana warga mendapat bantuan pembangunan rumah akibat bencana.

Joi mengatakan, belum ada bantuan seperti misalnya bahan bangunan

Kondisi rumah yang diterjang angin puting beliung di Desa Tonelet Kecamatan Kakas. (BPBD Minahasa)
"Kita tidak memberikan bantuan seperti itu," kata dia.

Angin puting beliung di Desa tonelet merusak 5 unit rumah.

Kondisi rumah yang diterjang angin puting beliung di Desa Tonelet Kecamatan Kakas.
Kondisi rumah yang diterjang angin puting beliung di Desa Tonelet Kecamatan Kakas. (BPBD Minahasa)

Sebanyak 6 Kepala Keluarga jadi korban, mereka yakni Keluarga Kambaitan-Kaunang, Tambaritji-Songkaton, Hendrik Malonda, Robot-Mongi, Mundopo-Manimpurung, dan Jem Pangalila. (Ryo Noor)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved