Tribun Travel
Rumah Makan Legendaris Tinoor Tomohon, Berdiri di Atas Jurang, Eksis Sejak Zaman Roda Sapi
Selain hidangannya lezat, satu ciri khas rumah makan ini terletak di tepi jurang Tinoor.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Fransiska_Noel
Maroda yakni orang yangg bepergian dengan menggunakan roda yang ditarik sapi atau kuda.
Lanjut Turambi, mereka berasal dari Kinilow, Kakaskasen, Wailan, Kayawu dan Sarongsong. Para maroda singgah beristirahat di Tinoor, sebelum melanjutkan perjalanan untuk berjualan bambu di Manado.
Selain itu, rumah makan maroda sering juga disinggahi penjual periuk, pot bunga dari Desa Remboken dan Desa Pulutan.
"Malam hari mereka turun ke Manado, siang hari mereka kembali singgah di rumah makan, sembari mengistirahatkan sapi atau kuda," sebutnya.
Tambulinas
Sekitar tahun 1944 masa penjajahan Jepang, sebuah rumah makan dirintis bernama Rumah Makan Eli Non.
Beda dengan sabuah, bangunannya sudah terbuat dari papan dan beratap seng. Belakangan rumah makan berganti nama menjadi Tambulinas yang artinya "telaga suci".
Nama Tambulinas diambil karena memang letaknya berada di wilayah Tambulinas, Tinoor.
Menurut Turambi, jika buka usaha rumah makan di Tinoor, chef atau kokinya harus orang Tinoor. "Bila chef-nya bukan orang Tinoor, usaha rumah makan tersebut bakal tidak laris. Tradisi ini dipraktikkan sudah dari dulu," ungkapnya.
Selain juru masak harus orang Tinoor, kata Turambi, entah mengapa rumah makan akan laris kalau terletak di sisi jurang. RM di sisi sebaliknya jadi kurang laris.
Selanjutnya usaha kuliner makin berkembang, muncul kembali Rumah Makan Puncak dibuka sekitar 1952. "Rumah Makan Puncak ketika itu cukup populer.
Sering disingahi para pejabat Minahasa, Laurens Saerang bahkan Gubernur Sulut HV Worang," sebutnya.
Rumah Makan Tambulinas dan Puncak menjadi terkenal ketika itu. Tempatnya sangat strategis di jalur perlintasan kendaraan dari Minahasa ke Manado.
Para sopir, dan penumpang dari Tomohon, Tondano, Sonder, Kawangkoan menjadikannya tempat singgah untuk makan.
Ketika itu jarak yang ditempuh ke Manado dianggap cukup jauh, tidak seperti sekarang saat transportasi dan infrastruktur yang baik hingga menjamin kelancaran perjalanan. Sehingga singgah di suatu tempat wajib dalam perjalanan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/rumah-makan-tinoor_20160131_121219.jpg)