Merugi Rp 600 Juta Per Bulan, PDAM Bitung Gencar Cabut Meteran
Pihak PDAM Bitung tak tanggung-tanggung melakukan penertiban dengan cara mencabut meteran air milik pelanggan yang bermasalah.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Bitung yang notabene merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terus konsen dengan pelanggan yang 'nakal'. Pihak PDAM Bitung tak tanggung-tanggung melakukan penertiban dengan cara mencabut meteran air milik pelanggan yang bermasalah.
"Sampai akhir pekan ini tercatat sudah 3 ribu lebih sambungan yang kami putus, ini rutin dilakukan untuk menindak pelanggan yang menunggak pembayaran rekening air," tutur Direktur PDAM Duasudara Bitung, Hengky Sampouw, saat bersua dengan awak media Sabtu kemarin.
Dijelaskannya penertiban ditujukan kepada pelanggan yang paling sedikit menunggak pembayaran bervariatif mulai dari empat bulan ada yang 10 bulan, sembilan bulan dan lima bulan, harus membayar seluruh tunggakan tersebut setelah itu barulah meteran yang dicabut baru dipasang kembali oleh petugas PDAM. "Namun demikian kami ada kebijakan melunasi tunggakan ini dibuat sedikit longgar atau sedikit keringanan oleh manajemen, sepanjang pelanggan punya itikad baik, pelanggan akan diberi kemudahan dengan tidak perlu melunasi semua tunggakannya," urainya.
Lanjutnya, keringanan yang dilakukan. semata-mata bagian dari fungsi PDAM Bitung untuk melayani masyarakat, pasalnya pencabutan sambutan air ke pelanggang bukan cuma merugikan pelanggan, tapi juga PDAM sendiri karena jika meteran air dicabut praktis rekening tidak jalan. "Kalau rekening tidak jalan kita kekurangan pemasukan," tambahnya. Menurutnya besaran tunggakan per bulan masing-masing pelanggan tidak sama satu dengan yang lain, ada yang mencapai Rp 350 ribu per bulan tapi ada yang cuma sekitar Rp 200 ribu per bulan. "Dari data itu jika dikalkulasikan minimal kerugian PDAM Duasudara Bitung per bulan mencapai Rp 600 juta, sehingga bisa dimaklumi jika langkah tegas diambil untuk menindak pelanggan yang 'nakal'," tukasnya.