Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hasil Pemilu 2019

TKN Jokowi-Ma'ruf Sebut Data Kecurangan Pemilu Prabowo-Sandi Salah, Ini Buktinya

Tuduhan BPN Prabowo-Sandi soal data kecurangan pemilu yang dilakukan KPU dibantah oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf

Editor: Rhendi Umar
(Warta Kota/Henry Lopulalan)
Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018), Calon Presiden Prabowo Subianto berada di tengah forum Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tuduhan Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi soal data kecurangan pemilu yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dibantah oleh Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf

Sebelumnya data kecurangan pemilu versi BPN Prabowo-Sandiaga  dipublikasikan pada acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

TKN sendiri menfokuskan pada tuduhan penggelembungan suara di Jawa Timur.

"Mereka bilang ada penggelembungan data di Jawa Timur," kata Juru bicara TKN, Arya Sinulingga, dalam konferensi pers di Posko Cemara, Kamis (16/5/2019).

Dia pun lantas menunjukkan foto data tersebut yang tampak diambil dari dalam acara BPN.
Dalam foto tersebut, BPN menggambarkan selisih yang signifikan antara jumlah suara sah di Jawa Timur pada saat Pilkada 2018 dengan Pilpres 2019.

Saat Pilkada Jatim 2018, suara yang sah terhitung 19,5 juta.

Pada Pilpres 2019, suara sah di Jatim menjadi 24,7 juta.

Juru bicara TKN Jokowi-Maruf, Arya Sinulingga menantang BPN Prabowo-Sandiaga adu data C1 di KPU. Ini disampaikan dalam konferensi pers di Posko Cemara, Kamis (16/5/2019). (KOMPAS.com/JESSI CARINA )
Juru bicara TKN Jokowi-Maruf, Arya Sinulingga menantang BPN Prabowo-Sandiaga adu data C1 di KPU. Ini disampaikan dalam konferensi pers di Posko Cemara, Kamis (16/5/2019). (KOMPAS.com/JESSI CARINA ) ()

Baca: Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi Berubah dari 62 Persen jadi 54 Persen, Ini Tanggapan Fadli Zon

Baca: Prabowo Tolak Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu 2019, AHY Mangaku Sudah Sarankan Hal Ini

Baca: Kubu Prabowo Tolak Penghitungan Suara, Yusril Sebut Harus Buktikan Kecurangan di MK

Foto yang merupakan cuplikan presentasi BPN itu juga berisi kesimpulan bahwa kurang dari satu tahun, ada kenaikan 5,2 juta suara di Jawa Timur.

Menurut Arya, penjelasan dalan materi presentasi itu salah.

Sebab BPN tidak memerhatikan tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

"Semua kan mengakui tingkat partisipasi Pilpres ini sangat tinggi. Dulu waktu Pilkada Jatim, partisipasinya 20 juta orang, sekarang ada 24 juta orang. Coba cek datanya," ujar Arya.

"Jadi wajar saja kalau suara sah juga naik karena tingkat partisipasi tinggi. Ini bukan penggelembungan suara," tambah dia.

Arya tidak tahu apakah BPN sengaja menyebarkan pemahaman yang salah kepada pendukung Prabowo-Sandiaga.

Namun, menurut dia ini adalah bentuk kebohongan terhadap rakyat. Arya juga menyayangkan sikap BPN yang tebang pilih.

Jika mengikuti logika BPN soal penggelembungan suara, kata Arya, seharusnya Medan juga disebut.

Dia mengatakan tingkat partisipasi masyarakat Medan saat Pilkada hanya 26 persen sedangkan saat Pilpres mencapai 80 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved