Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Cawapres 02 Sandiaga Uno Tak Mau Berkomentar soal 'Garis Keras' Mahfud MD, Memecah Belah Bangsa

Sandiaga Uno tak mau menanggapi soal isu garis keras yang memanas di media sosial yang menjadi perbincangan hangat beberapa tokoh maupan politikus.

Editor: Frandi Piring
Instagram/sandiuno
Sandiaga Uno 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Cawapres 02 Sandiaga Uno enggan menanggapi soal pernyataan garis keras yang dilontarkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Awalnya Sandiaga kaget dengan adanya kabar tersebut.

Menggunakan bahasa inggris, Sandiaga mempertanyakan kebenaran dari pernyataan Mahfud MD tersebut.

"Komentar itu merendahkan. Enggak usah dikomentari lagi, karena itu berpotensi memecah belah bangsa," ujar Sandiaga di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019).

Sandiaga yakin seluruh wilayah Indonesia diisi oleh Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang ahlussunnah wal jamaah.

"Kita harus pastikan bahwa NKRI itu bersatu padu untuk memastikan bahwa proses demokrasi kita berjalan jujur, adil, dan bermartabat. Sekarang ditambah lagi dengan demokrasi yang jujur, adil, bermartabat, dan sehat," katanya.

Komentar-komentar seperti itu, dikatakan Sandiaga dipastikan tidak akan dikomentari kembali.

Baca: TERBARU pemilu2019.kpu.go.id Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Senin (29/4) Pukul 02.30 WIB

Penjelasan Mahfud MD

Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang menggunakan frasa "garis keras" menuai kontroversi.

Frasa "garis keras" pun sempat trending di Twitter, Minggu (28/4/2019) sore.

Pernyataan Mahfud itu disampaikan dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Metro TV.

Potongan video pernyataan Mahfud itu beredar di media sosial.

Berikut transkrip pernyataan Mahfud yang menyebut frasa "garis keras":

"Kemarin itu sudah agak panas gitu dan mungkin pembelahannya sekarang kalau lihat sebaran kemenangan itu ya mengingatkan kita untuk lebih sadar segera rekonsiliasi. Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun

Tetapi kalau lihat sebarannya di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi tempat-tempat kemenangan Pak Prabowo itu adalah diidentifikasi yang dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras dalam hal agama misal Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya, Sulawesi Selatan juga.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved