Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Caleg Petahana DPRD Sulut Bertumbangan: Begini Kata Analis Politik dari Unsrat

Pengamat politik dari Unsrat, Alfons Kimbal menilai, calon berstatus petahana bukan jaminan untuk kembali duduk di lembaga dewan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/RYO NOOR
Suasana di DPRD Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pengamat politik dari Unsrat, Alfons Kimbal menilai, calon berstatus petahana bukan jaminan untuk kembali duduk di lembaga dewan sebagai wakil rakyat. Benar petahana sudah berpengalaman dan punya jaringan konstituen, tapi jika tak menjaga jaringan konstituen ini maka bisa lepas diambil pesaing.

Penentunya apa ketika duduk di dewan sering tidak turun ke konstituen? Sering tidak bantu rakyat, perjuangkan aspirasi rakyat. Petahana rawan dengan istilah 'kalau so duduk so lupa' istilah ini begitu membekas di hati rakyat jika tak tersentuh perhatian para wakil rakyat ketika duduk di kursi terhormat lembaga dewan.

Saat pileg berikutnya petahana akan mendapat hukuman paling berat dari rakyat, melebihi kadarnya dari caleg baru. Minimal rakyat menggantungkan harapanya ke caleg baru ketimbang petahana. Faktor lainnya, tentu saja modalitas. Bagi pemilih pragmatis, kasarnya ada uang ada suara. Bahkan petahana pun tetap harus take and give dengan pemilih pragmatis.

Lebih sulit lagi petahana menjangkau pemilih rasional. Pemilih ini jenis paling kritis, punya standar tinggi. Jika tak capai dengan kinerja standar diinginkan hampir pasti petahana ditinggalkan

Caleg baru biasanya mengandalkan finansial untuk meraih popularitas dan elektabilitas. Bisa diprediksi para caleg baru yang akan terpilih punya kekuatan finansial.

Alfons Kimbal
Alfons Kimbal (TRIBUNMANADO/RYO NOOR)

Sebanyak 27 caleg berstatus petahana DPRD Sulut maju kembali di Pileg 2019. Rekapitulasi suara masih berlangsung, hasil final perolehan suara akan ditentukan KPU Sulut, tapi informasi yang diolah dari berbagai sumber mulai memperlihatkan peluang keberhasilan para petahana. Dari hasil rekapitulasi suara sementara yang beredar justru sebagian besar petahana berpotensi tumbang.

Sedikitnya 12 hingga 14 caleg petahana yang berpotensi tak kembali duduk di kursi terhormat lembaga dewan. Kemudian, 13 hingga 15 petahana lainnya berpeluang besar kembali ke Gedung Cengkih.

Di Dapil I Manado dua caleg petahana yang terancam gagal, Caleg Demokrat Siska Mangindaan, putri mantan Gubernur Sulut EE Mangindaan dan Caleg PDIP Teddy Kumaat, mantan Wakil Wali Kota Manado. Diprediksi, Demokrat hanya akan mengirimkan satu nama, Kristo Ivan Lumentut memimpin perolehan suara atas Siska. Sementara, di PDIP diprediksi mengirimkan tiga nama peraih suara terbanyak Andrei Angouw, Richard Sualang dan Arthur Kotambunan.
Di Dapil II Minut Bitung, dua caleg petahana terancam gagal, Norri Supit (Nasdem) dan Noldy Lamalo (Hanura). Suara Norri Supit diprediksi masih tertinggal perolehan suaranya dari sesama Caleg Nasdem Adicipta Nick Lomban dan Johny Panambunan. Sementara Hanura, partai Noldy Lamalo masih tertinggal perolehan suaranya dari partai lain.

Di Dapil III Nusa Utara, petahana Ferdinand Mangumbahang (Gerindra) diprediksi masih berebut kepastian menduduki kursi terakhir dapil tersebut. Dapil IV Bolmong Raya, Rasky Mokodompit (Golkar), Hanafi Sako (Golkar), Affan Mokodongan (PAN), Syenny Kalangi (Gerindra) dan Rita Lamusu (PKS) terancam tumbang.
Di Golkar misalnya, Rasky dan Hanafi informasi terakhir tengah tertinggal perolehan suaranya dari Salihi Mokodongan, mantan Bupati Bolmong.
Affan masih harus mengejar perolehan suara Nursiwin Dunggio dan Teddy Pontoh. Sementara Rita Lamusu di bawah bendera PKS dan Syenny Kalangi (Gerindra) masih harus mengejar perolehan suara partai lain.

Di Dapil V Minsel -Mitra, dua nama petahana yang terancam yakni Edison Masengi dan Juddy Moniaga. Informasi diperoleh dua nama petahana ini sedang coba lolos dari lubang jarung kejar mengejar perolehan suara dengan Stela Runtuwene (Nasdem) berebut kursi ke-6.
Di dapil VI Minahasa-Tomohon, dua petahana yang terancam tumbang yakni Marthen Manopo (Demokrat) dan Jeanny Mumek (PDIP). Demokrat masih tertinggal perolehan suaranya dari partai lain, sementara Jeanny Mumek perolehan suaranya tertinggal dari 4 caleg PDIP lainnya.

Paling banyak petahana dari Dapil I Manado yakni Andrei Angouw (PDIP), Yongkie Limen (Golkar), Ayub Ali (PAN) dan Amir Liputo (PKS). Mereka merupakan pengumpul suara terbanyak di partai.
Di dapil II Minut-Bitung, nama Netty Pantouw (Demokrat) dan

Priscilia Cindy Wurangian (Golkar) masih tak tergoyahkan perolehan suaranya. Trio petahana PDIP dari Dapil IV Bolmong Raya tak tergantikan yakni Rocky Wowor, Jems Tuuk dan Muslimah Mongilong. Perolehan suara trio PDIP ini sulit terkejar. Di Dapil V Minsel Mitra, satu-satunya petahana yang paling berpotenai lolos yakni Boy Tumiwa (PDIP). Terakhir di dapil VI Minahasa Tomohon, 3 petahana siap kembali ke Gedung Cengkeh yakni Wenny Lumentut (Gerindra), Fanny Legoh (PDIP) dan Inggried Sondakh (Golkar).  (ryo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved