Jokowi Kampanye Lewat Hologram: Siasati Jadwal Padat, Unggul di Survei
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggunakan hologram untuk mendekatkan Jokowi kepada masyarakat
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggunakan hologram untuk mendekatkan Jokowi kepada masyarakat di sisa masa kampanye.
Hologram dihadirkan dalam satu panggung bergerak yang diangkut dengan menggunakan truk. Ketua TKN Erick Thohir mengatakan, hologram yang dihadirkan untuk mengatasi jadwal Jokowi yang padat tersebut merupakan karya anak bangsa.
"Teknologi ini 100 persen karya anak bangsa. Fokusnya adalah daerah-daerah padat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," kata Erick melalui keterangan tertulis, Senin (25/3/2019).
Melalui hologram tersebut, Jokowi memaparkan kinerja pemerintahannya selama ini, sekaligus menjanjikan bahwa capaian tersebut akan semakin disempurnakan jika ia terpilih kembali. Tak hanya itu, Jokowi dalam versi hologram juga membicarakan perihal berita bohong atau hoaks yang menyasar dirinya, seperti isu pro asing, isu kriminalisasi ulama, hingga isu larangan adzan. Oleh karena itu, Jokowi pun meminta masyarakat agar tidak mempercayai dan melawan hoaks tersebut.
Bahkan, Jokowi mengatakan agar para penyebar hoaks yang terus melakukan aksinya dilaporkan ke polisi. "Kita harus lawan fitnah-fitnah itu. Jelaskan kepada yang sudah termakan fitnah. Tegur dan ingatkan yang suka nyebar fitnah. Kalau tetap ngotot, laporkan saja ke polisi,” ungkap Jokowi melalui hologram.
Selain melalui hologram, Jokowi juga dikatakan akan menyapa masyarakat melalui sambungan telepon. TKN berharap, langkah tersebut dapat memacu semangat pendukungnya untuk memenangkan paslon Jokowi-Ma'ruf.
Survei Vox Populi: Jokowi-Ma'ruf 54,1 Persen
Sementara survei Vox Populi Research Center menunjukkan, elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 01 unggul dibandingkan pasangan capres cawapres nomor urut 02. "Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,1 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga 33,6 persen," ujar Direktur Riset Vox Populi Research Center Dika Moehamad dalam siaran pers resminya, Senin (25/3/2019). Adapun jumlah responden yang memilih tidak tahu/tidak menjawab sebesar 12,3 persen.
Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 1.200 orang mewakili 34 provinsi, kemudian dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka melalui kuisioner. Survei yang digelar dari 5 hingga 15 Maret 2019 ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,9 persen.
Dika mengatakan, tingginya selisih elektabilitas antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga disebabkan tingginya kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
Keunggulanm petahana juga terpotret dari survei Charta Politika dalam rilis survei terbaru mereka, Senin (25/3/2019). Survei itu dilakukan pada tanggal 1 sampai 9 Maret 2019. Survei dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 2.000 responden di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari jumlah responden tersebut, sebanyak 61,3 persen mengaku menyaksikan debat yang diselenggarakan 17 Februari 2019. Sisa 38,7 persen responden mengaku tidak menyaksikan debat. Sebanyak 74,2 persen responden mengaku puas menyaksikan debat, 20,8 persen tidak puas dan 5,0 persen mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab.
"Jika, ya menyaksikan, menurut Bapak/Ibu/Saudara calon presiden manakah yang paling memahami tema debat?" tanya Charta Politika dalam survei tersebut.
Hasilnya, mayoritas responden dalam survei yang menyaksikan debat memilih Jokowi sebagai capres yang memahami tema debat. Jokowi unggul dengan angka 52,6 persen sedangkan Prabowo Subianto mendapat angka 34,9 persen. Sementara 12,5 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Soal gaya komunikasi, Jokowi juga unggul dari Prabowo dengan persentase 52,4 persen versus 39,0 persen. Sebanyak 8,6% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Lalu, capres mana yang unggul dalam debat itu? Hasilnya, Jokowi mengungguli Prabowo dengan angka 52,2 persen versus 35,3 persen. Sebanyak 12,5 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab. (Tribun/dtc/kps)