Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penculikan 1998

Kisah di Balik Penculikan 98, Keluarga Korban Dukung Jokowi, Mantan Danjen Kopassus Jadi Dalangnya

Para keluarga dan korban penculikan dan penghilangan paksa 97-98 yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI).

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS
Tragedi Penculikan 98 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para keluarga dan korban penculikan dan penghilangan paksa 97-98 yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) menyatakan sikap politik untuk Pilpres 2019.

Dalam pernyataan sikapnya, IKOHI mengajak masyarakat untuk tidak memilih calon presiden yang mereka anggap menjadi dalang penculikan yakni Prabowo Subianto.

Dalam konferensi pers tersebut hadir kedua orang tua Ucok Munandar Siahaan, Petrus Bima Anugerah, Faisol Riza, dan kakak dari Suyat dan Wiji Tukul. Serta korban penculikan yang selamat, Mugiyarto, Aan Rusdiyanto, dan Faisol Riza.

"Dari penculikan ini yang kami identifikasikan bahwa penculiknya adalah Danjen Kopassus yang bertanggung jawab adalah Danjen Kopassus Prabowo. Sampai sekarang dia menjadi capres maka itu saya menganjurkan jangan pilih capres pelanggar HAM," ujar Suyadi, kakak dari Suyat, di Hotel Grand Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

Keluarga Korban Penculikan 1998
Keluarga Korban Penculikan 1998 (TRIBUNNEWS)

Baca: UPDATE TERBARU: Kakak Fidyawati Bonde Sempat Buka Mata Batin, Cari Pelaku Pembunuhan Adiknya

Baca: Torang Kanal-Maereen Prelzilia Runtuwene Prihatin Korban Pembunuhan

Sementara itu, Paian Munandar Siahaan, ayah dari Ucok Munandar Siahaan, mengatakan pihaknya mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019. Menurutnya, Jokowi tidak memiliki keterlibatan dalam kasus ini.

"Nah dari dua kandidat ini yang paling bisa kami terima adalah Pak Jokowi karena mempunyai harapan, karena tidak memiliki keterlibatan dalam kasus ini hanya waktunya belum tepat," tutur Paian.

Mereka mengaku juga melakukan aksi menolak Prabowo pada 2014 lalu. IKOHI sempat melayangkan pernyataan sikap kepada KPU untuk menggugurkan agar Prabowo tidak diikutsertakan dalam pilpres waktu itu.

Seperti diketahui, Komnas HAM mencatat pada periode 1997 hingga 1998, sebanyak 23 aktivis pro demokrasi menjadi korban penculikan dan penghilangan paksa. Sembilan orang kembali, satu orang meninggal, dan 13 orang hilang tanpa diketahui keberadaannya.

Baca: Terdakwa Kasus Pembunuhan Kim Jong Nam Dinyatakan Bebas

Baca: Andi Arief Sang Aktivis 98, Jadi Mantan Komisaris BUMN Hingga Terjerat Narkoba

Tautan: http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/03/13/keluarga-korban-penculikan-98-dukung-jokowi-dalam-pemilu-2019.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved