John Monoarfa Si Peniup Saxofone, Seniman yang Mengaku Musisi Kampung
Musisi jalanan mahir main gitar mungkin sudah jadi pemandangan biasa di kota Manado, tapi bagaimana dengan musisi mahir memainkan saxofone.
John Monoarfa Si Peniup Saxofone, Seniman yang Mengaku Musisi Kampung
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Musisi jalanan mahir main gitar mungkin sudah jadi pemandangan biasa di kota Manado, tapi bagaimana dengan musisi mahir memainkan saxofone, alat musik tiup?
John Monoarfa, mungkin satu di antara musisi yang termasuk mahir memainkan saxofone.
Baca: Wanita Ini Nekat Panjat Tower Balada 50 Meter dan Berdiri Selama 4 Jam untuk Lakukan Ini
Baca: Hermita Ulawang menempuh perjalanan jauh untuk merengkuh bangkuh kuliah
Baca: 56 Kepala Keluarga di Kawasan Transmigrasi Segera Pegang Sertifikat Rumah
Ditemui tribunmanado.co.id, Rabu (13/3/2019) di satu rumah kopi jalan 17 Agustus, John berbagi kisah aoal hobi sekaligus profesinya sebagai musisi.
Tak malu ia dimenyatakan ia musisi jalanan, malah cenderung merendah sebagai musisi kelas kampung.
Nyatanya, memang seperti itulah ia adanya. Mengais rezeki dari bermusik dari rumah kopi ke rumah kopi, melayani orderan tampil di rumah makan, atau acara.
Menyebut diri musisi kelas kampung nyatanya tak demikian pandangan para penikmat musiknya, ringan saja tangan mereka mengucur pundi rupiah saat John dengan grup musiknya bernama Frontline Acoustic saat tampil ngamen.
Baca: Oknum Caleg PKS Cabuli Putrinya Selama 8 Tahun, Dilakukan Semenjak Korban Kelas Tiga SD
Baca: 15 Kepala Keluarga di Mahakeret Barat Dapat Sembako Dari PPI Sulut
Baca: Pernyataan Resmi dari SM Entertainment Terkait Kabar Keluarnya D.O dari EXO
Cara ngamen John standarnya beda. Menampilkan instrumen akustik dengan saxofone sebagai kekuatan utama dilengkapi petikan gitar, bas dan kajon.
John mengaku, belajar saxofons sejak 1996 kini ia siludah berusia 49 tahun.
"Belajarnya otodidak, waktu dulu pertama kali lihat kakak main, jadi tertarik, pelan-pelan belajar," ucapnya.
Ia belajar awalnya alat musik gitar, begitu kenal saxofon ia menemukan chemistry.
"Banyak yang bilang saxofone itu romantis," ungkap dia.
Baca: Semua Harapan Masyarakat Akan Terwujud Jika Ada Kedamaian dan Kerukunan di antara Anak Bangsa
Baca: Pernyataan Resmi dari SM Entertainment Terkait Kabar Keluarnya D.O dari EXO
Beragam lagu pun ia bisa mainkan dari lagu daerah Oh Minahasa, sampai lagu berjudul Bento dipopulerkan musisi nasional Iwan Fals
Ia memiliki sebuah saxofon warna emas. Diakui alat musik ini memang relatif mahal.
"Paling murah di bawah sedikit 5 juta tapi ada yang sampai puluhan hingga ratusan juta harganya," kata sia.
Ia cukup memiliki saxofon yang bisa ia jangkau harganya.
Mungkim tak akan membuatnya kaya raya, tapi dari hobinya bermusik, ia bisa menghidupi keluarga, istri dan 5 anaknya, si sulung malah sudah jelang lulus kuliah.
"Sesuatu hal jika dilakukan dari hati, menghasilkan hal yang positif," ujarnya.
Begitu pun bermusik, niatnya baik menghibur orang lain, dilakukan dari hati, maka ia yakin Sang Khalik membuka pintu rezeki. (ryo)