Perampokan di GPI
Usai Disekap, Camat Mapanget Kumpul Keluarga Berdoa, ‘Tuhan Selamatkan Jiwa Kami’
Usai Disekap, Camat Mapanget Kumpul Keluarga Berdoa, ‘Tuhan Selamatkan Jiwa Kami’
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Usai Disekap, Camat Mapanget Kumpul Keluarga Berdoa, ‘Tuhan Selamatkan Jiwa Kami’
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Usai kejadian pencurian dan penyekapan di rumahnya di Perumahan Griya Paniki Indah Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Camat Mapanget Rein Heydemans langsung mengumpulkan keluarganya untuk berdoa.
"Ada enam orang, kami langsung berdoa, bersyukur, barang boleh hilang tapi nyawa kami Tuhan selamatkan," kata dia.
Menurut dia, pada kejadian pencurian serupa, banyak korban yang dibunuh.
Rein mengaku tidur pukul 01.00 Wita, Ia memperkirakan pencuri masuk sekira pukul 02.00 Wita.
Baca: Kronologi Rumah Camat Mapanget Dirampok Empat Orang Bertopeng, dari Taruh Pisau Dileher, hingga Tato
Baca: 5 Fakta Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, Berjumlah 4 Orang hingga Sekap Penghuni Rumah
Baca: Dialeg Perampok di GPI Bukan dari Manado, Polisi Masih Memburu Empat Perampok
Baca: Kapolresta Kombes Pol Benny Bawensel Turun Menyelidiki Perampokan di Rumah Camat Mapanget di GPI
Baca: Kasus Pembunuhan di Delima A Perumahan GPI, Tersangka Glendy Diamankan di Mapolresta Manado
"Mereka masuk lewat jendela kamar depan, di sana tidur mama dan anak saya, " kata dia.
Ia mengaku sempat ingin melawan para pencuri. Tapi istri saya larang. "Ibu dan anak saya juga disekap," kata dia.
Dikatakan Camat, mobilnya sempat diacak-acak. Bannya dikempiskan. "Kuncinya juga mereka buang, " kata dia. (art)