Kasus HIV/AIDS Tinggi, Wilayah Kepulauan Tak Ada Fasilitas Pemeriksaan
Pengelola Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manado Joni Wuisan mengatakan, wilayah kepulauan juga mengoleksi banyak penderita HIV/AIDS.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pengelola Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manado Joni Wuisan mengatakan, wilayah kepulauan juga mengoleksi banyak penderita HIV/AIDS.
"Di Sangihe ada 14 penderita HIV dan 51 penderita AIDS, di Sitaro 4 HIV dan 24 AIDS sementara di Talaud 9 HIV dan 32 AIDS," kata dia.
Menurutnya, sebaran HIV/AIDS di Sulut sudah merata.
Baca: Bayi dan Ibu Penderita HIV/AIDS di RSUP Kandou Butuh Uluran Tangan
Di wilayah kepulauan di Nusa Utara, kasus HIV/AIDS meningkat pesat.

"Andaikan di sana ada fasilitas pemeriksaan AIDS pasti lebih banyak lagi penderita," kata dia.
Baca: Kisah Penderita HIV, Dikucilkan di Masyarakat, Ingin Anak Bayinya Dibaptis
Ia membeber, wilayah kepulauan belum ada fasilitas pemeriksaan HIV/AIDS.
Pasien yang ingin memeriksakan diri harus ke Manado.

Untuk obat, kata dia, juga tak ada di kepulauan.
"Setiap bulan dikirim dari Manado, untuk Sulut obat baru ada di Manado, Tomohon dan Bitung," kata dia.
Baca: Begini Keadaan Bayi Penderita HIV/AIDS yang Dirawat di RSUP Kandou
Menurut dia, obat dikirim dari Dinas Kesehatan sesuai kebutuhan.
Stok lengkap.
"Obatnya yakni ARV, diberikan secara gratis, " kata dia. (art)