Tanggapan BMKG Soal Kabar Gempa Bermagnitudo 8,1 dan Tsunami 15 Meter di Manado dan Bitung
Pasca gempa menguncang Palu dan Donggala Sulawesi Tengah pada Jumat (29/9/2018).
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado, Indri Fransiska Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pasca gempa menguncang Palu dan Donggala Sulawesi Tengah pada Jumat (29/9/2018).
Kini beredar pesan di media sosial yang menggemparkan warga Sulawesi Utara khususnya Manado terkait ancaman gempa.
Informasi yang tersebar di media sosial ini yang menyebutkan jika dalam dekat ini Manado terlebih wilayah Sulawesi akan terkena gempa bermagnitudo 8,1 dan akan disusul tsunami setinggi 15 meter.
Baca: Gubernur Sulut Jemput Jenazah Gleen Mononutu dan Petra Mandagi, Sampaikan Bela Sungkawa
Dalam unggahan tersebut, tangkapan layar ponsel sebuah berita yang mengklaim pernyataan BMKG.
Unggahan tersebut diberit tanda merah yang isinya sebagai berikut:
"BMKG mengingatkan bahawa angka magnitudo gempa bumi dangkal di zona Sulawesi Utara bisa mencapai 8,2 skala richter dengan gelombang tsunami akibat patahan sesar mencapai 15 meter di pesisir Manado dan Bitung".
Tak diketahui pasti maksud tulisan tersebut. Namun bisa jadi penulisnya hanya mengingatkan potensi bencana.
Sayang potongan artikel di sebuah portal tersebut sudah dibagikan banyak orang hingga meresahkan masyarakat yang khawatir bencana akan segera terjadi di Manado.
Terkait dengan beredarnya kabar tulisan dan gambar peta guncangan tersebut,
Baca: Gempa dan Tsunami Palu, Korban Meninggal Capai 925 Jiwa, 799 Luka-luka

BMKG Stasiun Geofisika Manado langsung menyapaikan beberapa hal penting.
"Peta guncangan (shakemap) adalah peta yang dirilis setelah kejadian gempa bumi. Kegunaannya adalah untuk dijadikan gambaran awal, sebagai acuan untuk kegiatan tanggap darurat, lokasi daerah terdampak gempa bumi dengan kerusakan terparah dan ditandai menurut perubahan gradasi warnanya. Peta ini disusun berdasarkan nilai amplitudo maksimum dari percepatan tanah yang tercatat pada peralatan pengukur percepatan tanah akselerograf," kata Kepala Seksi Data dan Informasi, Edward Henrry Mengko kepada tribunmanado.co.id,
Oleh karenanya, mengenai keterangan tulisan yang menyertai gambar beredar yang berupa screenshot dari layar telepon seluler sama sekali adalah berita palsu/atau berita bohong (hoaks).
"BMKG tidak pernah menuliskan keterangan seperti yang ditulis tersebut," tegas Edward.
Karena jarak yang jauh dan tatanan situasi tek
Baca: Ayah Gleen Mononutu tak Kuasa Tahan Tangis saat Antar Jenazah Atlet Paralayang itu