Ayah Gleen Mononutu tak Kuasa Tahan Tangis saat Antar Jenazah Atlet Paralayang itu
Bartolomeus Mononutu, ayah Gleen Monunutu tiba bersama jenazah anaknya di Bandara Sam Ratulangi
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bartolomeus Mononutu, ayah Gleen Monunutu tiba bersama jenazah anaknya di Bandara Sam Ratulangi menggunakan pesawat herkules dari Palu, Selasa (2/11/2018) pagi.
Gleen merupakan atlet paralayang Sulut yang tewas akibat gempa di Palu. Ia ditemukan kemarin di reruntuhan Hotel Roa Roa, Palu.
Tiba di Bandara Sam Ratulangi, Gleen disambut keluarga di Manado, sekitar ratusan pelayat bahkan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Bartolomeus Mononutu kebetulan mengisi kabinet Gubernur di Pemprov Sulut sebagai Sekretaris Dewan Sulut.
Bartolomeus tak kuasa menahan tangis ketika sampai di VVIP Bandara. Ia disambut peluk istri dan anak sulungnya Timoty Mononutu.
Baca: Jenazah Gleen Ditemukan di Tangga Hotel, Dua Atlet Paralayang Sulut Jadi Korban Gempa Palu
Mereka berupaya memenangkan sang ayah yang dirundung duka.
Bartolomeus langsung bertolak ke Palu ketika musibah gempa di Palu tersiar.
Ia ingin menemukan kabar anaknya. Namun naas sang putera pulang dengan tubuh tak bernyawa
"Pa, batenang sadiki, jangan lupa pa kakak," kata Timoti Monunutu, Kakak Glen berupaya memenangkan ayahnya
"Minum dulu," tambahnya
Baca: 10 Aturan Bagi Para Pengunjung Makam Soeharto, Tak Boleh Sembarangan
Setelah tangisnya reda, Bartolomeus akhirnya angkat bicara
"So nimbole lama, sudah tidak bisa tahan lagi (jenazah sudah harus secepatnya dimakamkan)," ujarnya
Ia pun mengajak keluarga untuk kembali ke rumah duka
"Mari jo mo ka rumah (ayo ke rumah duka)," kata dia
