Kisah Agen FBI Vs KGB Adu Lihai di Washington
Washington, Ibu Kota Amerika Serikat, penuh aneka ragam cerita termasuk aksi para intelijen kelas dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Washington, Ibu Kota Amerika Serikat, penuh aneka ragam cerita termasuk aksi para intelijen kelas dunia.
Dikisahkan dibawah ini adalah kisah spionase yang sungguh terjadi.
Seorang tokoh intel A.S. termakan oleh kelihaian KGB (dinas intel Soviet) dan dalam waktu yang hampir bersamaan, seorang tukang antar visa Amerika berhasil mengibuli mata-mata komunis.
Kisah ini dimulai pada pertengahan tahun lima puluhan.
Baca: 5 Tanda Anda Kencan dengan Orang yang Salah, Lebih Tertarik untuk Nikah daripada Hidup Bersama
Waktu itu bekas Letnan Kolonel William H. Whalen baru kembali ke tanah air, sehabis bertugas di Jepang 3 tahun lamanya sebagai perwira intell A.S.
Tugasnya yang baru di Washington ialah mendampingi Jenderal Maxwell Taylor — waktu itu Menpangad AS. - sebagai ajudannya. Selain itu Whalen juga wvakil kepala dinas penghubung angkatan bersenjata AS. dengan Milat-milat (Militer Atase) asing yang berada dinegeri dollar tersebut.
Lepas dari semua itu, la tetap merupakan orang penting dalam seksi intell Angkatan Darat AS.
Baca: Hasil Penelitian, Memaki Bisa Redakan Rasa Sakit, Tapi Jangan Kecanduan!
Dalam rangka tugasnya mendampingi Taylor, ia sering mengunjungi resepsi-resepsi yang diadakan oleh kedutaan-kedutaan asing.
Pada salah satu kesempatan tersebut, ia berkenalan dengan seorang perwira Soviet, yang meninggalkan kesan mendalam pada Whalen.
Kolonel Sergei (“Sarge") Edemski — demikian nama perwira Soviet itu — orangnya memang menarik, lincah dalam pergaulan dan simpatik sekali.
Sergei waktu itu resminya menjadi ajudan dari Milat Soviet. Namun sebetulnya ia adalah anggota polisi rahasia Soviet yang sudah kawakan.
Baca: Inilah Sejarah Katolik Masuk Kembali di Wilayah Keuskupan Manado 150 Tahun Lalu
(Kini Sergei sudah berpangkat Major Jenderal dan bertugas di Kedutaan Besar Soviet di London. Oleh kalangan dipiomatik yang ada dinegara tersebut, kini ia dianggap sebagai salah satu gembong intell yang paling lihai).
Persahabatan yang dijalin sewaktu resepsi, ditingkatkan menjadi persahabatan antar-keluarga. Beberapa kali keluarga Sergei kembali dari cuti pulang keluarga Whalen untuk menambah “kental"nya persahabatan.
Malahan Nyonya Sergei tidak lupa memberi oleh-oleh kepada puterinya Whalen, sewaktu keluarga Sergei kembali dari cuti pulang ketanah leluhur.
Kalau Whalen tertarik kepada Sergei karena "orangnja menarik", sebaliknja Sergei “melekat” pada Whalen karena ada maunya. Akhirya sang udang yang tadinya masih dibalik batu, kelihatan wujudnya.
Baca: Deretan Pujian Media Internasional untuk Indonesia yang Sukses Gelar Asian Games 2018